HERALDMAKASSAR — Fakultas Teknik UNM memamerkan dua karyanya dalam Pameran pendidikan, di Pelataran Menara Pinisi, Jumat, 5 Agustus 2022.
Dua karya tersebut adalah drone penyemprot dan mobil listrik bersama karya lainnya di Stand Fakultas Teknik.
Dekan Fakultas Teknik UNM, Prof. Dr. Muhammad Yahya mengatakan karya ini diciptakan oleh Rektor UNM untuk membantu masyarakat luas. Khususnya drone yang bisa membantu pekerjaan petani.
“Ada beberapa karya penelitian karya dosen yang kita tampilkan drone ini untuk menyemprot hama tanaman,”katanya.
Dia mengungkapkan, drone penyemprot sendiri merupakan karya dari Rektor UNM Prof.Dr. Ir. Husain Syam, M.TP., IPU., ASEAN Eng yang diciptakan saat pandemi Covid-19.
“Ini (drone) diciptakan Rektor UNM kemudian kita ciptakan mobil listrik dengan durasi baterai 4 jam 60 km per jam,”ujarnya.
Jika awalnya drone itu diciptakan untuk menyemprotkan disinfektan saat pandemi Covid-19.
“Drone di buat pada saat pandemi Covid-19 ini atas saran Pak Rektor drone bisa menyemprot dari atas,”ujarnya.
Namun pandemi berlalu, akhirnya drone tersebut dialihfungsikan sebagai penyemprot hama dan pupuk bagi petani.
“Awalnya disinfektan, pandemi berlalu ini bisa diaplikasikan ke pertanian juga, menyemprot pupuk hama,”ungkapnya.
Kata Abdul Muis, drone UNM ini banyak memiliki keunggulan, seperti desainnya sederhana, harganya murah, dan bahan dari alumunium yang mudah didapat.
“Dia bisa mengangkat beban 60 kilo dan penyimpanan 20 liter pestisida untuk pertanian,”ungkapnya.
Saat ini, kelompok Tani di Pinrang sudah memanfaatkan teknologi dari drone tersebut.
Lebih lanjut Prof Yahya mengatakan, bahwa mobil listrik karya tersebut mulai dikerjakan sejak 2020 dan menghabiskan waktu delapan bulan untuk rampung.
Mobil listrik tersebut menggunakan motor BLDC dua buah. Kemudian menggunakan baterai lithium 48 volt.
Rangka dari stainless body fiber kemudian sistem pengereman menggunakan cakram di empat rodanya .
“Kecepatan maksimal kita belum uji, tetapi di kampus sudah 33 km per jam. Kemudian masalah ketahanan baterai belum diuji maksimum beberapa kali berhenti
Untuk bahannya semua menggunakan produk dalam negeri kecuali motornya diimpor dari Cina.
“Aerodinamis lumayan bagus, kita sengaja buatkan topping supaya hambatan udara bagi pengendara tidak terlalu besar,’bebernya.
Kedepan dirinya berharap ada pengembangan yang dilakukan sehingga bisa menyempurnakan mobil listrik tersebut.
“Pengembangan pasti ada, kita coba dari pengendara maksimal, kontruksi juga,”pungkasnya.
Humas Institusi UNM Burhanuddin, mewartakan