Beranda Headline News Legislator Golkar Reses di Wajo, Emak-emak Keluhkan Kelangkaan Minyak Goreng dan Gula...

Legislator Golkar Reses di Wajo, Emak-emak Keluhkan Kelangkaan Minyak Goreng dan Gula Pasir

MAKASSAR – Tak hanya minyak goreng kelangkaan gula pasir juga di rasakan warga di Kota Makassar. Ini ungkapkan warga kecamatan Wajo, saat aggota DPRD Sulsel, Debbie Rusdin melakukan kegiatan reses Masa Persidangan II Tahun 2021/2021, yang berlangsung

di Hotel Grand Populer, Jl. Sulawesi Makassar, Selasa (08/02/2022).

“Saya punya keluhan ini, Sebagai Ibu ibu, minyak goreng dan Gula pasar sangat sulit didapatkan sekarang. Semoga pemerintah berikan cepat solusi dengan kelangkaan minyak goreng dan gula pasir ini,” curhat Suryani kepada anggota DPRD Sulsel dari Fraksi Golkar itu.

Menanggapi keluhan Suryani yang mewakili keluhan Emak – emek Kecamatan Wajo, Debbie Rusdin Mengatakan akan menyampaikan hal ini kepada pemerintah provinsi untuk mencarikan solusi kelangkaan minyak goreng dan gula pasir tersebut segera teratasi.

Seperti diketahui, Pemerintah menetapkan Harga Eceran Tertinggi minyak goreng per 1 Februari 2022. Satu liter minyak goreng curah dihargai Rp11.500. Minyak goreng kemasan sederhana seharga Rp13.500 per liter dan minyak goreng kemasan premium sebesar Rp14.000 per liter.

“Bukan hanya minyak goreng yang langka, ternyata gula pasir juga sudah sulit didapatkan. Saya akan membahas ini di DPRD dan akan menyampaikannya kepada pihak pemerintah provinsi, semoga kelangkaan minyak goreng dan gula pasir ini segera teratasi,” ujar Debbie Rusdin.

Selain itu warga juga mengeluhkan terkait dengan vaksin covid untuk anak dan lansia. Rata rata mereka sangat ragu untuk memaksin anak dan anggota keluarganya yang lansia.

Debbie Rusdin menjelaskan bahwa vaksin itu sangat aman. Dan sebelum dilakukan vaksin para peserta vaksin juga dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu.

“Memang banyak ragu untuk memaksin anaknya. Tapi janganki takut Bu Vaksin anakta, itu aman. Kan juga dilakukan pemeriksaan sebelum divaksin, begitu juga warga lansia, diperiksa dulu apa ada penyakit penyertanya atau tidak, jika tim medis atau Dokter anjurkan untuk divaksin berarti aman,” jelas Debbie Rusdin.

Warga lainnya juga ada yang mengeluhkan terkait dengan peraturan pemerimaan peserta didik baru (PPDB) melalui sonasi hingga BPJS Kesehatan yang ingin dialihkan ke kartu KIS. Sejumlah aduan warga ini, Debbie Rusdi menampungnya dan membahasnya di DPRD.

Kasus Covid-19 dan Umicron yang kini mulai meningkat dibeberapa daerah, Debbie Rusdin mengingatkan kepada warga, untuk tetap patuhi protokol Kesehatan. (*)