Kepala Pelaksana BPBD Makassar, Hendra Hakamuddin, mengatakan bahwa drone nantinya akan dilengkapi berbagai fasilitas yang bisa memudahkan tim SAR dalam mengevakuasi warga.
“Untuk tahun ini kita adakan drone yang dilengkapi lampu dan speaker untuk memberikan imbauan kepada masyarakat,” kata Hendra, kemarin.
Hendra mengklaim drone yang bakal dibeli dilengkapi kamera inframerah serta pendeteksi suhu. Kamera itu bisa berfungsi mendeteksi warga yang perlu dievakuasi, baik dalam kondisi siang maupun malam.
“Meskipun warga masih ada di dalam rumah, kita bisa identifikasi dan evakuasi. Nanti akan terdengar suara untuk imbauan kepada warga di titik banjir,” beber Hendra.
Hendra menganggap pemanfaatan drone dibutuhkan dalam penanggulangan bencana seperti banjir. Pasalnya tak jarang tim SAR cukup kesulitan mengevakuasi warga yang masih terjebak di dalam rumahnya.
“Karena biasanya warga masih tinggal di dalam tapi tidak bisa berkomunikasi keluar sehingga kamera thermal ini bisa mengidentifikasi kalau masih ada orang atau tidak di rumah tersebut atau di dalam air,” katanya.
Selain drone udara untuk penanggulangan banjir, BPBD Makassar juga berencana mengadakan satu unit drone laut. Hal ini berangkat dari banyaknya kejadian orang tenggelam di daerah pantai.
Operasi pencarian di laut terkadang terhambat karena cuaca buruk sehingga menyulitkan tim SAR. Seperti yang terjadi pada Minggu 16 Januari 2022 lalu ketika dua remaja tenggelam di Pantai Anging Mammiri.
Dengan adanya drone laut yang bisa menyelam hingga kedalaman 200 meter, maka diharapkan akan sangat berguna dalam operasi pencarian orang tenggelam, khususnya di laut. (*)