Beranda Politik Deklarasikan Erick Thohir Jadi Capres 2024, Omar Sahar: Indonesia Butuh Sosok Beliau

Deklarasikan Erick Thohir Jadi Capres 2024, Omar Sahar: Indonesia Butuh Sosok Beliau

HERALDMAKASSAR.COM – Relawan Indonesia Moeda terus melakukan sosialisasi untuk Erick Thohir sebagai kandidat Calon Presiden Republik Indonesia (RI) pada Pemilu 2024. Terkhusus di daerah Sulawesi Selatan.

Relawan Indonesia Moeda Sulawesi Selatan kali ini mengawali sosialisasi dengan deklarasi di Anjungan Pantai Losari, Kamis (13/01/2022). Selain itu, konvoi
keliling Makassar pun juga dilakukan hingga deklarasi diatas Kapal Pinisi.

Omar Muhammad Sahar yang menerima mandat sebagai Ketua Relawan Indonesia Moeda Sulsel mengatakan Presiden Joko Widodo selalu tahu sosok mana saja yang pantas diberikan kepercayaan untuk memimpin kabinet.

“Sebagai pengusaha yang ulung dan sukses, Erick dianggap mampu membawa kemajuan bagi perusahaan di Indonesia. Untuk itu, pada tahun 2019, ia pun diplot sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN),” ujarnya.

Sudah tiga tahun lebih berlalu sebagai Menteri BUMN, bapak Erick Thohir terus menunjukkan komitmennya. Melalui transformasi BUMN yang diusungnya, beliau telah menjadikan perusahaan plat merah itu menjadi sehat dan kian mencatatkan pertumbuhan positif.

Dari segi perolehan laba misalnya. Di tangan magis Erick Thohir, BUMN secara signifikan mencatatkan kontribusi positif terhadap perolehan laba di tahun 2021 meski di tengah pandemi Covid-19.

Baru semester 1 tahun 2021, pencapaian laba BUMN sudah menunjukkan mencapai Rp26,3 Triliun. Atau lebih tinggi 360 persen dibanding periode tahun 2020 yang hanya sebesar Rp39 Triliun.

Peningkatan kinerja keuangan juga diikuti keberhasilan beberapa program utama. Di mana menjadi tonggak agenda transformasi dan inovasi BUMN dari bapak Erick Thohir.

Agenda transformasi yang terlaksana antara lain, terbentuknya Bank Syariah Indonesia (BSI). Merupakan penggabungan tiga Bank Syariah milik Himbara yakni Syariah Mandiri, BRI Syariah, dan BNI Syariah.

BSI untuk pertama kalinya di Indonesia memiliki Bank Syariah yang besar. Dengan total aset sekitar Rp247 Triliun, BSI menjadi bank nomor 7 terbesar di Indonesia sekaligus menjadi bank syariah berperingkat 11 di dunia.

Penggabungan lain yang dilakukan di sektor ultra mikro melalui merger BRI, Pegadaian, dan PNM juga menunjukkan komitmen Kementerian BUMN dalam mendorong pemberdayaan ekonomi kerakyatan dan daerah.

Dengan memberikan kemudahan akses permodalan untuk sektor UMKM dan Ultra Mikro diharapkan tulang punggung ekonomi Indonesia tersebut dapat naik kelas.

Menurut Omar, ini merupakan upaya nyata dari BUMN untuk mendukung pertumbuhan ekonomi kerakyatan. Penggabungan sektor ultra mikro ini mendapat respons positif di pasar.

“Rights issue BRI yang dilakukan pada September 2021 berhasil dilakukan dengan perolehan dana sebesar Rp96 triliun dan diakui sebagai rights issue terbesar di ASEAN dan terbesar ke-3 di Asia. Pencapaian ini menunjukkan bahwa market optimistis dan percaya dengan program transformasi yang dijalankan BUMN,” jelasnya.

Tak hanya itu, Kementerian BUMN juga sukses menjalankan program restrukturisasi pada para BUMN. Sehingga, lebih kuat dalam bersaing sesuai dengan bisnis inti.

Di Pertamina, contohnya. Dengan restrukturisasi operasional melalui pembentukan subholding, Pertamina ditargetkan menjadi perusahaan global energy champion dan memiliki valuasi senilai US$100 miliar.

Di sektor logistik, BUMN terus melakukan terobosan untuk menekan biaya logistik di Indonesia yang masih lebih tinggi ketimbang negara-negara tetangga di Asia.

Penggabungan Pelindo yang telah diupayakan selama 20 tahun telah berhasil pada Oktober 2021. Kini, Pelindo menjadi operator terminal peti kemas nomor 8 terbesar di dunia dengan throughout 16,7 juta TEUs serta menjadi salah satu pemain utama pelabuhan dunia yang memiliki total aset Rp112 Triliun.

Penggabungan ini juga ditujukan untuk meningkatkan konektivitas dan efisiensi. Sehingga, menurunkan biaya logistik nasional agar industri di Indonesia lebih kompetitif.

Salah satu tonggak bersejarah yang ditorehkan Kementrian BUMN pada 2021 menyangkut penyelesaian kasus Jiwaraya. Restrukturisasi yang diterapkan di perusahaan asuransi itu mampu menyelesaikan masalah lama yang tak kunjung usai.

Jelang akhir tahun 2021, sebanyak 230 ribu polis para nasabah tahap pertama Jiwasraya berhasil diselamatkan. Kemudian dipindahkan menjadi nasabah ke Indonesia Financial Group (IFG), holding BUMN untuk sektor asuransi dan penjaminan.

“Pencapaian ini mendorong kami dari Relawan Indonesia Moeda Sulsel untuk berjuang atas nama bapak Erick Thohir. Beliau adalah sosok yang dibutuhkan Indonesia untuk mampu melakukan transformasi secara efektif dan optimal,” ungkap Sekretaris HIPMI Sulsel ini.

“Keberhasilannya dalam memimpin Kementerian BUMN, kami memandang sudah selayaknya bapak Erick Thohir maju ke level yang lebih tinggi. Deklarasi ini, kami menegaskan bahwa bapak Erick Thohir mampu dan layak berjuang demi masyakarat Indonesia,” pungkasnya. (*)