HERALDMAKASSAR.COM – Selain mendapatkan dukungan 16 DPC Demokrat untuk memuluskan langkahnya menahkodai partai berlambang mercy itu, saat ini mantan Wali Kota Makassar dua periode suport datang dari puluhan komunitas di antaranya Patonro Community, Kopizone Community, Ucok Comunity, Aco Community, Aco Srikandi, Babe Sambakki, serta sejumlah komunitas yang berhimpun di bawah bendera SWAT 145.
Ketokohan IAS memang belum redup. Budayawan Sulsel, Asmin Amin menjelaskan bahwa IAS dengan segala bentuk cobaan yang menderanya sebagai tokoh politik tidak akan pernah mati.
Mengapa? Alasannya sederhana. “Bahwa Aco itu masih hidup di hati banyak orang, karena banyak goresan kebajikan yang tertanam di hati rakyat dan tak bisa dihapus dengan apapun,” tegas mantan Koordinator FiK Ornop ini, Jumat 7 Januari 2022.
Mantan anggota DPR RI ini juga menjelaskan begitulah eksistensi kebajikan di mata masyarakat Bugis-Makassar.
“Kalau orang Bugis Makassar yang menerima sebuah kebajikan, biasanya dia akan simpan baik-baik dalam hatinya, lalu mencari kesempatan untuk bisa selalu membalasnya. Jadi, ketika banyak orang Bugis Makassar yang meminta IAS maju kembali, itu karena mereka ingin membalas kebajikan yang Ias sempat torehkan di hati mereka,” kata produser film ini.
Asmin juga tidak menyangkal banyaknya partai politik yang siap memberi ruang bagi IAS untuk bergabung. Mulai dari Nasdem, PKB, dan lainnya. “Itu juga bagian dari penegasan realitas bahwa Aco ini memang orang yang baik,” tegasnya.
Terpisah, Akademisi dari Universitas Pejuang Republik Indonesia (UPRI) Makassar, Dr Rivai menyebut sosok IAS sangat memenuhi syarat memimpin Sulsel. Yang terpenting dari sebuah kepemimpinan, kata Rivai, adalah yang benar-benar dapat dirasakan.
“Mereka yang pernah dipimpin IAS tentu bisa merasakan bagaimana kepemimpinannya. Saya tidak heran jika dia masih sangat diharapkan bisa memimpin Sulsel. Boleh jadi karena masyarakat memang merindukan model kepemimpinan IAS,” tutup Rivai.
IAS mengapresiasi dukungan sejumlah komunitas yang mendorongnya maju di pilgub Sulsel 2024 mendatang.
“Saya memang ingin maju pilgub Sulsel mendatang. Tapi ada banyak proses yang harus saya lalui. Termasuk menunggu keputusan DPP terkait siapa yang akan ditetapkan sebagai ketua Demokrat Sulsel”, katanya.
Seperti diketahui, IAS menjadi calon ketua Demokrat setelah memenangkan pemungutan suara 16-9 melawan Ketua Demokrat Sulsel petahana, Ni’matullah RB. Meski LPj Ni’matullah sebagai Ketua Demokrat ditolak pada Musda tersebut, IAS dan Ulla sama-sama diloloskan sebagai calon ketua. Mereka akan menjalani uji kelayakan Januari ini, sebelum salah satunya ditetapkan sebagai ketua terpilih oleh DPP.
“Saya paham bahwa teman-teman yang memberi dukungan itu tidak lepas dari pengalaman menjalani sejumlah agenda politik yang lalu bersama saya. Jika memang masih percaya, siap-siaplah kita sama-sama tancap gas,” katanya. (*)