HERALDMAKASSAR.COM – Dirjen Kebudayaan, Direktorat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat adat bekerja sama dengan Aliansi Masyarakat Adat Nusantara daera Kabupaten Gowa melakukan kegiatan peningkatan kapasitas dalam publikasi pengetahuan tradisional dalam pengobatan herbal bersama dengan Sanro yang bermukim di Arangangia Desa Pao Kecamatan Tombolo Pao Kabupaten Gowa.
Pelatihan ini merupakan lanjutan program sebelumnya yaitu program inventarisasi tanaman obat dan sanro,
yang belum terdokumentasi atau tercatat dengan baik, nah di tahun ini pihak Dirjen melakukan pelatihan dengan tema Pemberdayaan Masyarakat Adat dalam Rangka Pemajuan Kebudayaan di Arangangia Desa Pao, Kabupaten Gowa.
Menurut Ratna Yunnarsih Ketua Kelompok Kerja Masyarakat Adat dari Dirjen Kebudayaan, pelatihan ini sebagai tindak lanjut program tahun lalu yang melakukan pendataan dan pencatatan dan perekaman sesuai materi pelatihan yang diberikan.
Dari hasil pelatihan ini, peserta masyarakat adat yang berjumlah kurang lebih 60 orang, sudah berhasil membuat buku dan mempublikasikan kekayaan herbal dari Arangangia, Desa Pao lewat media sosial.
Ratna Yunnarsih juga mengatakan bahwa pelatihan tahun ini memfokuskan di pembuatan konten materi publikasi nya, sehingga peserta bisa menguatkan publikasi di substansinya sehingga terpublis dan tersebar dengan baik. Salah satunya dengan memberikan materi tentang fotografi.
Kegiatan pelatihan ini atas prakarsa dan motivasi dari Muhlis Paraja Selaku Ketua Masyarakat Adat Nusantara daerah Gowa
yang selalu konsen di masyarakat adat, dan melibatkan sekolah adat yang ada di Gowa, namun sejalan dengan perkembangannya, Muhlis menyadari akan besar sumber kekayaan alam yang ada di Gowa dan terpanggil agar bisa memberikan edukasi tentang tanaman herbal kemasyarakat adat.
Upik Nyonk