HERALDMAKASSAR.COM – Pada periode kedua masa pemerintahan Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan bersama Wakil Bupati Gowa, Abd Rauf Malaganni hingga lima tahun kedepan, pihaknya memiliki perencanaan terkait birokrasi di lingkup Pemerintahan Kabupaten Gowa yakni era digitalisasi 4.0.
Hal ini dilakukan sebab pada persentase pemilihan saat itu mencapai 91 persen, sehingga ekspektasi masyarakat juga semakin tinggi dan menuntut percepatan dalam pembangunan
Bupati Adnan mengatakan, dalam mendukung pemanfaatan digitalisasi teknologi untuk percepatan pembangunan daerah dibutuhkan kerjasama seluruh pihak. Salah satunya peran seluruh kepala desa yang tergabung dalam APDESI agar mampu mengikuti kondisi saat ini yaitu zaman 4.0, yang mana proses pelayanan dilakukan lebih besar melalui teknologi.
“Hari ini saya menyampaikan konsep pemerintahan selama lima tahun kedepan, agar kita bisa memiliki pemahaman dan visi yang sama untuk Gowa bisa lebih maju dibandingkan kabupaten dan kota lainnya yang disesuaikan dengan kondisi saat ini,” ungkapnya saat membuka Rapat Kerja dan Orientasi Pimpinan Cabang Kabupaten Gowa APDESI di Lynt Hotel Makassar, Jumat (19/11).
Adapun konsep yang dihadirkan kata Adnan salah satunya percepatan layanan yang berbasis digital dimana dalam waktu dekat akan mulai meberlakukan disposisi online agar pelayanan persuratan bisa lebih cepat meskipun tidak berada di tempat.
“Kita ingin pelayanan bisa lebih cepat ke masyarakat, contohnya persuratan yang menumpuk jika saya keluar kota. Jadi solusinya adalah mebuat disposisi online yaitu meskipun saya lagi tugas luar saya tetap bisa memonitor persuratan dan memberikan disposisi melalui handphone dengan hanya memasukkan akun dan password sehingga tidak ada penumpukan yang otimatis persuratan lebih cepat,” katanya.
Olehnya ia berharap seluruh kepala desa mampu memberikan pelayanan yang terbaik ke masyarakatnya karena jika belum mampu meningkatkan pendapatan masyarakat maka kurangi bebannya dengan menghadirkan pelayanan-pelayanan yang lebih cepat.
Sementara Ketua APDESI Gowa, Syaharuddin Liu mengatakan, pihaknya bersama seluruh desa akan melakukan pelayanan berbasis digital karena dari tahun ke tahun warga harus lebih dekat dengan teknologi, terutama pada pelayanan di kantor desa agar masyarakat semakin dimudahkan seperti dalam urusan persuratan.
“Kita sangat setuju apa yang disampaikan oleh pak bupati karena karena dari tahun ke tahun kita harus bersaing dengan teknologi sehingga kita akan usahakan semua desa harus menggunakan teknologi digital minimal di kantor desa masing-masing,” katanya.
Pada pertemuan tersebut rencananya akan berlangsung hingga Minggu, 22 November 2021. Dalam kegiatan ini pihaknya menghadirkan berbagai pemateri dari berbagai bidang yakni dari kejaksaan, polres, inspektorat dan Kadis PMD agar dalam penggunaan anggaran aparat desa bisa lebih berhati-hati dan taat hukum.
“Sengaja kita hadirkan kejari dan kepolisian agar seluruh desa penuh kehati-hatian dalam penggunaan anggaran dana desa terutama mekanisme yang harus dilalui untuk mempergunakan dana desa tersebut agar kita bisa dibina sehingga kedelan kepala desa tidak ada yang terjerat hukum,” jelas Syaharuddin. (NH)