HERALDMAKASSAR.COM – Sulawesi Selatan tahun menjadi tuan rumah Indonesia-Japan Bussines (IJB) Expo yang diselenggarakan pada tanggal 11 hingga 13 November 2021, di Hotel Novotel Makassar.
Kegiatan ini diharapkan akan membantu peningkatan perekonomian kedua negara, forum dan expo ini menjadi wadah berinteraksi dan komunikasi.
Serta mendorong akselerasi dan kolaborasi kedua negara, sekaligus mengembalikan kebudayaan Indonesia sebagai mitra bisnis utama. Khususnya, mengantarkan Indonesia, khususnya Sulsel menuju pasar Jepang.
Mengangkat tema industri 4.0 katalisator peningkatan daya saing UMKM dan produk unggulan daerah. Adapun sejumlah rangkaian kegiatan tersebut diantaranya, Pameran, Seminar peluang kerja di Jepang, presentasi KRIP Jepang, dan seminar industri dan distibusi alat kesehatan.
Kegiatan tersebut dibuka oleh Yasue Katsunobu, Konjen Jepang di Makassar. Sementara, hadir dalam acara pembukaan serta mengikuti seminar, wakil ketua harian Dekranasda Sulawesi Selatan Sri Rejeki Hayat Gani, wakil ketua harian 3, Andi Ani Irawan Bintang serta beberapa pengurus Dekranasda Sulawesi Selatan lainnya.
“Alhamdulillah kami sangat senang apabila di setiap kegiatan untuk memajukan UMKM dan sumber daya manusia, Dekranasda selalu di ikut sertakan. Karena Dekranasda adalah perpanjangan tangan untuk UMKM,” ujar Sri Rejeki.
Menurutnya, di kegiatan ini diikutsertakan pula pameran unggulan hasil tangan dari UMKM yang tentunya sudah di kurasi sehingga kami berani untuk menampilkan untuk di jual.
Sementara itu, Plt Ketua Dekranasda Sulawesi Selatan Naoeimi Octarina, mengatakan saat ini pihaknya harus berlari untuk mengejar ketertinggalan semasa pandemi Covid-19.
“kini saatnya untuk memberi support dan dukungan kepada teman-teman UMKM. Kita harapkan partisipasi Jepang bisa lebih banyak, Pemprov akan terus mensupport dan terus ikut ambil bagian dalam acara expo ini demi peningkatan perekonomian masyarakat,” terangnya.
“Produk-produk UMKM kita sudah tidak kalah lagi dengan produk provinsi lainnya di pameran ini. Karena stand yang ikut dari daerah Istimewa Yogyakarta dan Balikpapan serta daerah lainnya,” pungkasnya.
Lap. Humas Dekranasda Sulsel, Warni Saharuddin
