HERALDMAKASSAR.COM – Sejumlah Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan sederajat di Kota Makassar saat ini melakukan simulasi Pembelajaran Tatap Muka (PTM).
Ketua Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Makassar Abdul Wahab Tahir berharap kepada sekolah yang menggelar simulasi PTM agar tidak kendor menerapkan protokol kesehatan (prokes).
Dia menegaskan, bila ditemukan ada sekolah yang menggelar simulasi PTM melanggar prokes, maka harus dapat sanksi.
Karena itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar harus tranparan ke publik jika ada sekolah yang dianggap melanggar prokes.
“Dengan adanya trasparan dari dinas terkait, maka bisa diantisipasi. Sekolah tak boleh abaikan prokes karena kita tidak mau ada klaster baru,” kata Wahab.
Meski demikian, politisi Golkar ini meminta kepada Dinas Pendidikan (Disdik) Makassar menambah simulasi PTM tingkat SMP.
Dia pun mendukung langkah Pemkot yang kembali membuka PTM karena hal tersebut adalah salah satu aspirasi masyarakat.
“Kalau kita turun ke lapangan mereka selalu bertanya kapan sekolah tatap muka. Jadi saya bicara dalam konteks wakil rakyat sekaligus orang tua siswa. Karena bahaya anak-anak kita kalau ada krisis psikologi,” jelas Wahab.
Sebelumnya diberitakan, PTM untuk tingkat SMP dan sederajat di Kota Makassar sudah mulai dilaksanakan sejak Senin (4/10/2021).
Simulasi PTM ini digelar setelah Pemerintah Kota Makassar keluar dari zona merah dan turun ke level dua.
Siswa yang mengikuti pembelajaran tatap muka diprioritaskan yang sudah divaksin Covid-19, termasuk para pengajar.
Test usap massal juga dilakukan sebelum mengikuti PTM oleh Pemkot Makassar kepada para pelajar.