Beranda Headline News “Lipa” Dinobatkan Terbaik pada Festival Film Kebudayaan 2021

“Lipa” Dinobatkan Terbaik pada Festival Film Kebudayaan 2021

MAKASSAR – Dinas Kebudaayaan Kota Makassar mengapresiasi film-film lokal dengan menggelar Festival Film Kebudayaan 2021. Seleksi dan tahapan penjurian dilakukan sejak bulan Juli dan berhasil memilih delapan nominator untuk terpilih sebagai juara 1, 2 dan 3 film kebudayaan terbaik tahun ini.

Delapan nominator film kebudayaan itu masing-masing film berjudul Jalan Pulang, Lipa, Pabiring, Pacce, Rantang, Renjana , Selatan, dan Sepasang Sendal. Dari delapan film tersebut, dewan juri akhirnya menetapkan film “Lipa” sebagai film terbaik pada Festival Film Kebudayaan 2021.

Film yang disutradarai Muhammad Alam Nur itu sukses menyingkirkan 7 film lainnya ke pada penganugerahan Festival Film Kebudayaan 2021 yang digelar di pelataran Dinas Kebudayaan Kota Makassar, Kamis (9/9) sore kemarin. Juara kedua diraih Film “Sepasang Sendal” buah karya sutradara Ummu Amaliah Misbah. Sedang juara ketiga diperoleh film berjudul “Renjana” karya sutradara Helmi Wantalita.

Plt Kepala Dinas Kebudayaan Kota Makassar, Ir. Hj. Andi Herfida Attas mensupport karya sineas-sineas muda Makassar yang telah mengangkat kearifan lokal menjadi sebuah karya seni. Ia berharap, festival tahun ini bisa menjadi pemicu sekaligus motivasi bagi insan-insan perfilman Kota Makassar untuk terus mengembangkan kreativitasnya.

Herfida menyebut, film adalah salah satu sarana atau media dalam penyampaian gagasan serta ide kreatif dari sebuah tim yang solid. Selain itu juga film adalah salah satu hasil karya seni yang tak pernah lekang oleh masa. Selalu saja diminati, meski ada pasang, ada juga surutnya.

“Untuk itulah, kegiatan Festival Film Pendek Kebudayaan ini kami gagas, sekaligus juga untuk kami galakkan kembali, karena kami sadar putra-putri daerah kita juga memiliki talenta yang luar biasa dalam bidang seni yang satu ini. Melalui kegiatan Dinas Kerbudayaan Kota Makassar, kami berharap karya-karya terbaik yang telah ada dapat diapresiasi dengan baik oleh penikmat film, khususnya di kota Makassar dan sekitarnya,” jelasnya.

Dijelaskan, meskipun kegiatan ini di laksanakan di masa pandemi, tapi diyakini akan memberikan suasana yang menyenangkan untuk semua pihak. Karena masa-masa sulit seperti sekarang ini, bukanlah alasan untuk mengekang dalam berkarya.

“Kami yakini, justru sangat diharapkan melalui kegiatan ini akan menambah imun, dengan mengalihkan perhatian dari berita-berita seputar covid 19 ke tontonan yang menghibur sekaligus juga mengedukasi, dan yang pasti itu karya putra-putri daerah kota Makassar,” jelasnya.

Mantan kabid di DLH Makassar itu menambahkan, untuk meningkatkan partisipasi serta apresiasi publik, untuk itulah pihaknya melaksanakan kegiatan ini, sekaligus tantangan bagi generasi muda kita dalam berkarya.

Tidak menutup kemungkinan film-film yang di produksi dalam skala lokal bisa berbicara di tingkat nasional, atau bahkan internasional. Kedepannya, kata dia, Disbud Makassar akan mencoba mengadakan forum-forum apresiasi film, forum dialog baik yang melibatkan publik secara langsung maupun antar sesama penggiat perfilman, atau juga workshop perfilman seperti yang telah selenggarakan sebelumnya.

“Tugas kita sebagai pemerintah adalah memberikan spirit, agar para penggiat perfilman berani dalam berkarya. Insya Allah kami akan memikirkan ke depannya bagaimana memfasilitasi hasil karya mereka, dan ini juga menjadi PR bagi kami, agar bakat seni khususnya seputar dunia perfilman dapat tersalurkan dan diapresiasi dengan baik,” pungkasnya

Dalam acara penganugerahan Festival Film Kebudayaan kemarin, hadir seluruh pejabat struktural Dinas Kebudayaan Kota Makassar. (***)