HERALDMAKASSAR.COM – Plt Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman melakukan pertemuan dengan para eksportir sekaligus mendengar permasalahan maupun kendala yang dialami selama ini. yang berlangsung di Rujab Wagub Sulsel, Rabu (8/9/2021).
Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman mengatakan, bahwa keluh kesah serta harapan dari para eksportir ini akan ditampung untuk kemudian akan dibahas lebih lanjut dan akan diteruskan kepada Pemerintah Pusat.
“Kita juga berharap adanya kemudahan bagi pelaku-pelaku usaha eksportir. Kami juga akan teruskan harapan-harapan para eksportir kepada Kementerian Perhubungan,” katanya.
Ia juga mengaku dengan semakin menggeliatnya usaha eksportir menjadi bagian dalam upaya pemulihan ekonomi.
“Apalagi ini dengan menggeliatnya usaha eksportir, akan berpengaruh terhadap perekonomian masyarakat dan upaya pemulihan ekonomi. Ekspor kita terus meningkat,” jelasnya.
Lebih jauh, Plt Gubernur Sulsel mengaku Pemprov Sulsel terus menggenjot upaya ekspor ke luar negeri.
“Kita terus dorong ekspor keluar negeri, apalagi hadirnya Pelabuhan Makassar New Port. Serta ditunjang dengan rencana pembangunan lokasi Pelabuhan Daratan atau Dry Port yang akan menjadi hub (tempat yang di dalamnya terjadi aktivitas transit barang atau persinggahan barang). Dimana untuk wilayah utara dipilih Kabupaten Sidrap dan Kabupaten Jeneponto untuk wilayah Selatan Sulsel,”pungkasnya.
Ketua Gabungan Pengusaha Ekspor Indonesia (GPEI) DPD Sulselbar, Arief R Pabettingi mengapresiasi atas pertemuan silaturahmi yang diinisiasi langsung oleh bapak Plt Gubernur sulsel.
“Kami sangat mengapresiasi atas pertemuan silaturahmi yang diinisiasi langsung oleh bapak Plt Gubernur. karena kami bisa langsung menyampaikan ke beliau terkait kendala dan permasalahan yang dialami langsung pelaku ekspor di Sulsel . Tentunya sangat berharap ada solusi yg bisa di berikan oleh pak Plt Gubernur terkait kondisi yang dialami pelaku eksportir,”Ungkapnya.
Ia juga menuturkan beberapa kendala yang di alami seperti kenaikan tarif kontainer.
“kendala yang dialami para pelaku eksportir seperti kenaikan tarif kontainer khusus tujuan USA, Eropa dan Australia sampai 150 % dari tarif sebelumnya, ditambah lagi dengan kelangkaan kontainer masing-masing shipping line internasional,” katanya.
Arief R Pabettingi berharap Pemerintah membuat badan usaha pelayaran Nasional khusus rute Internasional.
, “harapan kami Pemerintah membuat badan usaha pelayaran Nasional khusus rute Internasional. Karena selama ini hanya ada Pelni yang rutenya Domestik saja,” pungkasnya.
Dalam pertemuan yang dibalut silaturahmi ini dihadiri oleh Ketua Gabungan Pengusaha Ekspor Indonesia (GPEI) Sulselbar, Arief R Pabettingi, serta beberapa perusahaan/pengusaha di bidang ekspor yakni PT. Biota Laut Ganggang (Caraggenan), PT. Wahyu Pradana Binamulia (udang), UD. Seaweed Sukses (rumput laut), PT. Ocean Champ Seafood (daging kepiting), PT. Goudong Sulawesi (kayu), PT. Semen Tonasa (semen, clinker), PT. Bogatama Marinusa (udang), CV. Resky Bahari (ikan segar), PT. Chen Woo Fishery (ikan tuna), PT. Ksu Simpul (rumput laut).
Sementara itu Kepala Dinas perdagangan provinsi sulsel Ashari Fakhsirie Radjamilo menambahkan
dengan bekerjasama dengan garuda indonesia akan membuka ekspor lansung ke sanghai cina.
“Dari Garuda kita dapat jatah 25 ton ekspor lansung ke sanghai cina, sementara yang ke singapura baru dua kali dalam seminggu yaitu hari senin dan jumat,”Ungkapnya.
Ia menyebutkan kerjasama ekspor melalui penerbangan ini akan mengurangi beban cos bagi pengusaha karena tidak perlu transit.
” Ekspor kita ini seperti hasil dari perikanan dan kelautan, pertanian seperti rempah-rempah serta komoditas lainnya,”sebutnya.