HERALDMAKASSAR.COM – Tim PKM dari Jurusan Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan FT UNM melakukan kegiatan pelatihan pembuatan pupuk organik bagi anak putus sekolah yang bekerja sebagai buruh angkat di sekitar Pasar Daya Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar.
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman terhadap dampak penumpukan sampah di pasar serta pelatihan pengolahan sampah organik.
Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Juni hingga bulan Agustus 2021 dengan melibatkan lima belasa anak yang dibagi atas tiga kelompok.
Pelaksanaan kegiatan juga menerapkan protokol kesehatan yang ketat sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19.
Kegiatan pelatihan ini terdiri atas tiga bentuk yaitu pemberian materi tentang jenis sampah dan dampaknya terhadap lingkungan, kegiatan kedua yaitu pelatihan pembuatan komposter dan pengolahan limbah sayur.
Tim PKM selanjutnya memberikan pendampingan dalam pemanenan dan pemasaran kompos.
Program kreativitas mahasiswa ini dipimpin oleh Asrinda, dan beranggotaakan Irwan Syah Nur Hasan dari Prodi PTB FT UNM dan Andi Nurul Khalizah dari prodi Administrasi Negara FIS UNM Dr. Nurlita Pertiwi selaku Dosen pembimbing PKM menyatakan bangga atas ide mahasiswa tersebut karena dapat berdampak terhadap peningkatan kualitas lingkungan serta meningkatkan kapaitas anak putus sekolah dalam mencari sumber penghasilan lain.
Peserta pelatihan sangat antusias mengikuti kegiatan ini karena materinya mudah dipahami serta teknologi yang diperkenalkan relatif murah kerena memanfaatkan ember cat bekas. Selain itu peserta mudah menemukan bahan pokok pembuatan kompos yaitu limbah sayur yang banyak berserakan di sekitar Pasar Daya.
“Produk kegiatan ini adalah kompos yang kemudian dicampur dengan tanah dan dikemas dalam plastik. Produk ini dijual kepada pengunjung Pasar Daya dan banyak diminati oleh ibu-ibu yang memiliki hobi merawat dan menanam tanaman hias,” kata Nurlita Pertiwi selaku Dosen pembimbing PKM.
Beberapa pedagang Pasar Daya mendukung kegiatan ini karena dapat mengurangi volume sampah yang sering menganggu aktivitas pedagang dan pembeli. Selain itu mereka juga menilai dengan adanya kegiatan ini anak putus sekolah memiliki kesibukan baru yang bernilai positif.
Pedagang berharap pula agar mahasiswa dapat tetap mendampingi anak putus sekolah dalam membuat dan memasarkan kompos, sehingga aktivitas pengolahan sampah ini lebih berkembang dan berlangsung secara berkesinambungan.
Dekan Fakultas Teknik UNM, Prof. Muhammad Yahya memberi apresiasi yang sangat besar atas terlaksananya kegiatan program kreativitas mahasiswa ini karena program ini telah membuktikan bahwa mahasiswa FT UNM mampu memberi sumbangsih pemikiran bagi masyarakat dalam penyelesaian masalah lingkungan dengan menggunakan teknologi yang mudah diadopsi oleh anak putus sekolah.
“Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi mahasiswa lain untuk diterapkan pada masyarakat yang ada disekitarnya,” cetusnya.
Humas UNM Burhanuddin, melaporkan