HERALDMAKASSAR.COM – Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Andi Sudirman Sulaiman, meresmikan ruas Soppeng – Batas Sidrap, yang berlangsung di Kelurahan Batu-Batu, Kecamatan Marioriawa, Kabupaten Soppeng. Sabtu (21/8).
Plt Gubernur sulsel mengatakan, Pemprov Sulsel memprioritaskan infrastruktur ruas jalan dengan LHR (Lalu Lintas Harian Rata Rata) kategori tinggi.
“Jika LHR tinggi kita intervensi, maka banyak pengguna menikmati. Sehingga, pergerakan barang dan jasa dapat memacu pentumbuhan ekonomi secara cepat,” tuturnya.
Diharapkan dengan mendorong infrastruktur ini, bisa mempercepat akses distribusi barang dan jasa. Sehingga meningkatkan pertumbuhan perekonomian masyarakat.
Ia pun meminta dukungan dari DPRD Provinsi serta Bupati untuk mengawal pembangunan yang diprioritaskan di Soppeng.
“Jangan mengambil nama saya atas hal ini. Namun ini adalah uang rakyat dan hak rakyat untuk mengambil dan menikmati kembali,” tegasnya.
Plt Gubernur sulsel lebih jauh Mengaku Masyarakat setempat tentu antusias menyambut hadirnya jalan beraspal ini. Mengingat kondisi sebelumnya, ruas Kabupaten Soppeng – Batas Kabupaten Sidrap mengalami rusak berat yang bertahun-tahun dinantikan penanganannya.
“Alhamdulillah hari ini kita sudah resmikan dan sudah bisa dilalui masyarakat. Dulu kita pernah lewat kesini kondisinya rusak. Alhamdulillah, hari ini jalanan beraspal sudah bisa dinikmati masyarakat,”Pungkasnya
Untuk tahun 2022 mendatang, perencanaan pembangunan 2 km akan menuntaskan jalan rusak pada Ruas Soppeng – Pangkajene Batas Sidrap di Kabupaten Soppeng. Selain jalan ini, ada beberapa lokasi di Kabupaten Soppeng yang menjadi prioritas penanganan, seperti Jalan Ruas Cabenge – Soppeng, Ruas Takkalasi – Bainange – Lawo, Ruas Takkalala – Cabenge, serta Pembangunan Jembatan Pacongkang.
Ruas ini menjadi akses jalan yang menjadi jalan utama penghubung Kabupaten Soppeng dan Sidrap. Dimana pembangunan ruas jalan ini dikerjakan secara bertahap.
Dimulai tahun 2019 dengan penanganan sepanjang 5,9 km senilai Rp 34 miliar, tahun 2020 sepanjang 3,1 km senilai Rp 14,3 miliar, dan tahun 2021 sepanjang 7,3 km dengan nilai Rp 33 miliar.
Untuk menuntaskan jalan ini, direncanakan berlanjut di tahun 2022 sekitar 2 km dengan anggaran Rp 13 miliar. Secara keseluruhan, untuk total penanganan sepanjang 18,3 km, Pemprov Sulsel mengucurkan anggaran Rp 94,3 miliar.