HERALDMAKASSAR.COM — Tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Universitas Hasanuddin (Unhas) melakukan riset ihwal fenomena arisan gabah di Desa Bulo Timoreng, Sidrap Sulsel.
Tiga mahasiswa PKM Unhas, yakni Muhammad Nur Revollah, Muhammad Fadel Dwi Makmur, dan Juan Jimmy Dwiangga, berinisiatif mengenalkan kelompok arisan gabah via startup.
Salah satu anggota tim PKM Unhas, Juan Jimmy berujar aplikasi arisan panen yang nantinya dapat digunakan masyarakat tani dalam mengimplementasikan arisan gabah ke dalam system yang lebih modern.
“Aplikasi arisan panen ini masih dalam tahap proses desain dan pembuatan coding, dan jika memungkinkan akan di unggah di Appstore ataupun playstore agar dapat langsung di gunakan melalui gadget atau smartphone masyarakat,” kata Jimmy.
Jimmy menambahkan, arisan gabah sendiri tak hanya didominasi oleh para petani.Ada juga, kata Jimmy yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga dan guru.
“Yang mengikuti arisan panen tersebut tidak semuanya perempuan, melainkan ada sebagian kecil laki-laki dengan rentang skala umur 28-49 tahun,” urai Mahasiswa Teknik Unhas Angkatan 2019 itu.
Lewat penelitian ini, Jimmya berharap riset yang dilakukan mendapatkan sambutan hangat dari seluruh lapisan masyarakat di desa Bulo Timoreng.
“Diharapkan aplikasi ini dapat membantu dalam meningkatkan produktivitas tani melalui arisan panen dengan system yang lebih modern.” sambungnya.
Sementara, tim PKM Unhas lainnya, Muhammad Fadel Dwi Makmur menyampaikan, penelitian dilakukan selama dua pekan.
Langkah yang ditempuh bermula dari mengambil data, melakukan wawancara kepada masyarakat serta mengolah data dengan penelitian.
“Adapun judul penelitian yang kami usulkan adalah Fenomena dan Potensi Arisan Gabah Lembaga Finansial Lokal Sebagai Sumber Modal Sosial Berbasis Financial Technology di Kabupaten Sidrap,” kata Fadel.
Fadel mengaku penelitian ini tertarik untuk dikaji, sebab belum banyak yang meneliti arisan gabah, manfaat hingga potensinya di masyarakat.
Fadel bilang, arisan gabah merupakan kegiatan yang turun temurun dilakukan oleh masyarakat tani di Kabupaten Sidrap.
“dan ternyata manfaatnya sangat banyak bagi petani-petani, kata Mahasiswa ilmu Ekonomi Unhas Angkatan 2017 ini.
Selain sebagai investasi, ternyata hasil dari arisan gabah tersebut digunakan petani-petani untuk menambah modal dan bahkan untuk naik haji.
Ia berharap dengan penelitian ini, hasil dari publikasi dapat dijadikan referensi oleh pemerintah setempat dalam mempertahankan arisan gabah di Desa Bulo Timoreng ini sebagai upaya peningkatan produktivitas para petani.
“Sebagaimana yang kita ketahui bersama bahwa Indonesia adalah negara yang sangat berpotensi di sektor pertanian. Sektor pertanian sendiri dapat menambah sumber dana dan pembangunan daerah yang berujung pada pembangunan ekonomi,” terangnya. (*)