Beranda Makassar Ingat Mesjid Megah di Pulau Lae-lae? Tangis Haru Iringi Doa untuk Kebaikan...

Ingat Mesjid Megah di Pulau Lae-lae? Tangis Haru Iringi Doa untuk Kebaikan Nurdin Abdullah

HERALDMAKASSAR.COM – Gubernur Sulsel non aktif, Prof Nurdin Abdullah dikenal sebagai sosok yang cinta dengan masjid. Bantuan pembangunan rumah ibadah untuk umat Islam itu sering disalurkan, bahkan merata hingga ke pulau terpencil.

Ini diperlihatkan Nurdin Abdullah dengan seringnya membantu pembangunan rumah ibadah untuk umat Islam itu, bahkan merata hingga ke pulau yang ada di pelosok Sulsel.

Di Pulau Laelae misalnya, sebuah masjid megah berdiri kokoh di tengah pemukiman warga pulau. Tangisan haru dari warga Pulau lae-lae pun pecah saat mendoakan kebaikan Nurdin Abdullah.

Usai sholat ashar, imam masjid pulau Lae-lae, Arwin Aji dan warga sekitar berkumpul di depan masjid sambil berbincang ringan mengingat kebaikan dan juga apa yg menimpa Prof Nurdin Abdullah saat ini.

“Hati ini bergetar apabila menyebutkan nama beliau, air mata ini tdk bisa terbendung. Bapak itu orang baik, selama 60 tahun di pulau lae-lae ini tidak pernah ada bantuan untuk masji kami,” kata Imam masjid, Arwin.

Menurutnya, Nurdin Abdullah merupakan sosok yang dekat dan cinta dengan masjid. “Nantipi pak Prof Nurdin Abdullah barupi kami bisa merasakan masjid yang megah dan di lengkapi fasilitas mewah seperti saat ini,” ungkapnya.

Sebuah mesjid megah berdiri kokoh di tengah pemukiman warga pulau yang dihuni hampir 600 kepala keluarga. Masjid itu diberi nama Miftahul Bahri, direnovasi tahun 2019 atas bantuan dana pembangunan sebesar Rp2 miliar.

“Saya di kasih uang 2 miliar, untuk pembangunan masjid ini,” Kata pak imam dan tidak bisa lagi melanjutkan kata-kata karena menahan tangisan yang akhirnya pecah juga.

Demikian pula dengan salah seorang warga pulau lae-lae, Daeng Intang yang tersedu sedu mendoakan agar supaya NA diberi kesehatan dan kekuatan dalam menjalani cobaan ini.

Warga lainnya umrah dan beberapa rekannya mengatakan ini kami membuat kacang disco juga langkose dan kerupuk bawang untuk bapak Prof NA. “Kami bikin dengan suka cita dengan beberapa warga karena kami bikin ini banyak kodong. Trimakasih atas semua bantuanta pak Prof,” ujarnya.

Sementara, A. Munandar Baso Lewa dan Irfan Setiawan mengatakan yang dibuat oleh warga pulau lae-lae ini akan dipacking dan segera mengirimkan buat Nurdin Abdullah.

“Semoga bapak di sana menerima dengan senang hati, bingkisan dari warga tanda cinta dari masyarakat Pulau lae-lae,” harapnya.