HERALDMAKASSAR.COM – Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman, menegaskan program prioritas pembangunan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022, yakni pemberdayaan ekonomi rakyat melalui hilirisasi komoditas, pembangunan Rumah Sakit Regional di 6 Kabupaten dan siaga ambulance, kualitas internasional pada tiap destinasi wisata, infrastruktur pengembangan untuk mencapai daerah terpencil dan program anti korupsi birokrasi dan masyarakat sipil dalam pengembangan SDM.
Hal ini disampaikan Plt Gubernur Sulsel saat menghadiri Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Regional Sulawesi yang digelar di Kendari, Sulawesi Tenggara, Senin, 19/4.
Andi Sudirman Sulaiman Mengatakan sebelum pandemi covid-19 program prioritas pembangunan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan selalu diatas rata-rata nasional.
“Untuk target-target (sasaran prioritas pembangunan daerah). untuk tahun 2022, pertumbuhan kita target 4,62 persen sampai 5,98 persen, dimana sebelum pandemi kita selalu diatas 7 diatas rata-rata nasional. Kemudian tingkat kemiskinan kita berusaha tekan dari 8,99 persen menjadi 8,10 persen,” ungkapnya.
Ia menyebutkan tingkat pengangguran terbuka adalah sekitar 5,90 persen kemudian IPM ditargetkan meningkat menjadi 72,57 persen,
“Tingkat pengangguran terbuka perencanaan kita adalah sekitar 5,90 persen, IPM kami targetkan meningkat menjadi 72,57 persen, gini ratio kita coba untuk tekan menjadi 0,381, kemudian PDRB Perkapita Rp 62,43 juta,” lanjutnya.
Plt Gubernur menjelaskan, penyelenggaraan jalan menjadi salah satu dari lima poin program prioritas Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan melalui pembangunan infrastruktur yang menjangkau daerah terpencil dan pemantapan jalan kewenangan provinsi.
“Penyelenggaraan jalan di Sulsel mulai tahun 2018-2020, dilakukan alokasi anggaran senilai Rp 891 Miliar, melalui pembangunan jalan (aspal) sepanjang 308 km, pembukaan jalan sepanjang 128 km, pembangunan jembatan sepanjang 264 m, pemeliharaan jalan sepanjang 7.583 km, dan pemeliharaan jembatan sepanjang 8.468 m,” tuturnya.
Pemerintah Provinsi Sulsel terus mengejar pembangunan infrastruktur.
“Kami sampaikan bahwa Sulawesi Selatan masih fokus mengejar pembangunan infrastruktur. Dahulu, biasanya anggaran infrastruktur sekitar Rp 200an Miliar. Tapi kami menekan program kegiatan dari 6 ribu, kita perkecil lagi dan sekarang kurang dari 500 program kegiatan. Dampaknya, program kegiatan lebih terasa di masyarakat. Jika biasanya (infrastuktur) Rp 200 miliar, kita bisa melonjak sekitar Rp 1 triliun. Hal itu karena adanya efisiensi dan fokus program tertentu sehingga cabang program yang banyak kita persempit area pergerakannya,” paparnya.
Pembangunan jalan koneksi antar daerah juga menjadi perhatian seperti Sabbang-Tallang-Seko-Rampi- Batas Provinsi Sulteng, koneksi daerah Bua-Rantepao-Parigi-Bungoro, rehabilitasi daerah irigasi existing.
“Kita juga memberi perhatian untuk pembangunan kabel listrik bawah laut untuk kepulauan, Air Siap Minum (ARSINUM) untuk pesisir dan kepulauan, extend runway dan direct flight ke Kabupaten Toraja, direct flight cargo Makassar-Luar Negeri, serta tentunya koneksi Makassar New Port (MNP)-Mamminasata (Makassar, Maros, Sungguminasa Gowa, dan Takalar)-Outer Ring Road, dan lanjutan rencana kereta api,” ucapnya.
Pada kesempatan itu Andi Sudirman Sulaiman juga menyampaikan kondisi capaian indikator makro Sulawesi Selatan tahun 2020 mulai dari Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang mencapai 71,93 persen, Pertumbuhan Ekonomi Sulsel yang berada pada angka -0,70 persen diatas rata-rata nasional -2,7 persen.
“Pendapatan Daerah Regional Bruto (PDRB) Perkapita sebesar 56,51 juta, Inflasi Daerah 2,40 persen, Gini Ratio (Ketimpangan) 0,382 per September 2020, Tingkat Pengangguran kami per Agustus 2020 sebesar 6,31 persen, dan Tingkat Kemiskinan kami per September 2020 sebesar 8,99 persen,” pungkasnya.
Ia berharap program prioritas pembangunan Sulsel untuk Tahun 2022 ini dapat terealisasi.
“Sulawesi Selatan merupakan “hub” kawasan Indonesia Timur, sehingga program ini dianggap dapat mendukung peningkatan perekonomian masyarakat di kawasan Indonesia Timur khususnya di kawasan Sulawesi.
Diketahui, Musyawarah Perencanaan Pembangunan Regional Sulawesi tahun 2021 mengusung tema “Menuju pemulihan ekonomi Sulawesi 2022”.
Kegiatan ini diikuti enam provinsi di Sulawesi, yakni Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Gorontalo dan Sulawesi Tenggara.