HERALDMAKASSAR.COM – Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel, Abdul Hayat Gani, berharap melalui digitalisasi ekonomi, akan mampu meningkatkan taraf hidup para pelaku UMKM seluruh kabupaten/kota di Sulsel sebagai penggerak ekonomi.
Hal ini disampaikan Sekprov Sulsel saat membuka Rapat Fasilitasi Kebijakan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) berbasis digital, yang dilaksanakan di Hotel Gammara, Selasa, 6/4.
Abdul Hayat, mengatakan sering dijumpai permasalahan UMKM itu adalah masih terbatasnya Sumber Daya Manusia (SDM) pelaku UMKM yang menguasai teknologi berbasis digital.
“Pelaku UMKM harus terus dilatih dan dididik untuk menguasai teknologi berbasis digital agar produknya dapat dipasarkan secara lokal, nasional bahkan internasional.” ungkapnya.
Ia juga mengutip perkataan Gubernur Sulsel yang terdahulu yakni Prof Amiruddin, yang mengatakan bahwa orang yang berkualitas itu bukan ditentukan dari latar belakang pendidikan.
“Orang yang berkualitas itu bukan ditentukan dari latar belakang pendidikan. Tapi orang-orang yang diserahi tugas tanggung jawab dan melaksanakan tepat waktu, bukan suka menunda-nunda,” ucapnya.
Lebih jauh, Abdul Hayat mengatakan, UMKM ini salah satu roda penggerak perekonomian di Sulsel, karena UMKM selalu tumbuh dan meningkat jumlahnya dari tahun ke tahun.
” UMKM dituntut untuk melakukan transformasi dalam bentuk digital sebagai upaya untuk dapat memasarkan produknya. Dan jumlah UMKM di Sulsel sebanyak 1,2 juta pelaku UMKM, dan yang sudah memanfaatkan teknologi digital sebanyak 10 persen atau kurang lebih 120 ribu lebih pelaku UMKM.” Pungkasnya.
Ia menambahkan Pemprov Sulsel senantiasa mendorong UMKM yang memiliki daya saing serta berbasis digital.
“Kondisi perekonomian di Sulsel tahun 2020 mengalami kontraksi -0,70 persen, namun itu masih lebih baik dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai -2,07 persen,” tambahnya.
” Inflasi di Sulsel 2,04 persen tahun 2020 lebih rendah dibandingkan tahun 2019 yakni 2,35 persen. Pencapaian ini tidak lepas dari kontribusi kabupaten/kota di Sulsel.” tutupnya.
Sementara itu Kepala Biro Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Since Erna Lamba, mengatakan, rapat fasilitasi kebijakan UMKM berbasis digital ini diharapkan UMKM ini bisa bekerjasama dengan GoJek dan Bank Indonesia (BI).
” Kita duduk bersama, untuk memberikan support UMKM kita, memperbaiki UMKM kita ini. Sehingga UMKM kita di 24 kabupaten/kota ini nantinya bisa melakukan ekspor.” ungkapnya.
Ia juga Mengaku salah satu poin penting dari penekanan Menteri Perekonomian, adalah bagiamana UMKM bisa terus maju dan berkembang.
“Salah satu poin dari Menteri Perekonomian, kita sentuh perekonomian, baik pertanian, nelayan, peternakan serta UMKM,” pungkasnya.
Diketahui, Rapat fasilitasi ini mengangkat tema ‘Transformasi UMKM melalui Optimalisasi Digital’ yang diadakan selama dua hari, yakni 6 – 7 April 2021.