Beranda Headline News Hartanya Naik Rp4 Miliar per Bulan, Kepala Bapenda Diincar KPK

Hartanya Naik Rp4 Miliar per Bulan, Kepala Bapenda Diincar KPK

Gedung Balaikota Makassar, int

MAKASSAR – Harta Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Makassar Irwan Adnan yang melonjak drastis setahun terakhir ini, membuat KPK ikut menyelidiki asal muasal kekayaannya. Dalam setahub, harta Irwan mencapai Rp 48 miliar, atau mengalami kenaikan Rp4 miliar per bulan.

Karena ktu, Ketua Satgas Korsupgah KPK Wilayah IV, Niken Aryati menastikan, Irwan Adnan akan diperiksa KPK. Hartanya memang cukup jadi perhatian dibanding PNS eselon II lainnya.

“Nanti ada prosesnya lebih lanjut, akan ada pemeriksaan dan penjelasan. Ditanyakan kejelasan asal usul dari hartanya,” kata Niken di Kantor Gubernur Sulsel, Senin 5 April 2021.

Niken mengatakan, harta Irwan Adnan bisa saja dipertanggungjawabkan. Artinya tidak ada masalah. Namun, KPK belum bisa menyimpulkan, sebab masih diselidiki.

“Sedang ditindaklanjuti oleh KPK,” sebutnya.

Harta kekayaan Kepala Bapenda Makassar, Irwan Adnan jadi sorotan. Karena dalam tempo satu tahun, kenaikan hartanya mencapai Rp 48 miliar lebih.

Hal tersebut diketahui dari aplikasi Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) milik KPK.

Irwan Adnan terakhir melaporkan hartanya pada 31 Desember 2019. Harta Adnan tercatat Rp 56,4 miliar.

Padahal, pada tahun 2017, harta Adnan hanya Rp8,2 miliar lebih. Kenaikan drastis terjadi setahun berikutnya.

KPK mencatat, harta Adnan di tahun 2018 mencapai Rp53,6 miliar lebih. Naik lagi menjadi Rp56,4 miliar pada tahun 2019.

Adnan bahkan mendaftarkan 24 bidang lahannya di Kota Makassar dan Jakarta dengan harga yang cukup fantastis. Ada lahan yang tercatat hingga Rp 6,5 miliar.

Namun menurut Adnan, hartanya bisa dipertanggungjawabkan. Semua yang dilaporkan di LHKPN bisa dipertanggungjawabkan.

“LHKPN yang saya sampaikan bisa dipertanggungjawabkan dan sudah melalui proses verifikasi dari KPK. Dan apa yang saya lakukan itu tentu sebagai bentuk keterbukaan sebagai pejabat negara,” ujarnya.

Saat melaporkan harta kekayaan yang melonjak itu, Irwan mengaku telah berkoordinasi dengan KPK.

(***)