MAKASSAR – Walikota Makassar Danny Pomanto mengomentari kekayaan bawahannya yang melobjak drastis. Ia nenyebut, tidak mungkin aparat pwmerintah bisa mendadak kaya.
“Walikota saja tidak mungkin bisa kaya mendadak,” ujar Danny.
Pernyataan Danny itu berkaitan dengan jumlah kekayaan Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Makassar, Irwan Adnan yang nencapai Rp56 miliar. Bahkan dalam setahun, kekayaannya naik Rp48 miliar.
Hal ini berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) milik KPK.
Irwan Adnan terakhir melaporkan hartanya pada 31 Desember 2019, tercatat harta Irwan Adnan sebesar Rp 56,4 miliar.
Namun pada tahun 2017, harta Adnan hanya Rp8,2 miliar lebih dan meningkat pada 2018 menjadi 53,6 miliar.
Wali Kota Makassar, Danny Pomanto mengatakan, pihaknya selalu menjaga transparansi di Pemerintah Kota (Pemkot).
Menurutnya, jika ada pegawai yang kekayaannya tiba-tiba meningkat drastis, hal itu tidak masuk akal.
“Tidak ada itu kaya mendadak karena pegawai, tidak mungkin. Wali kota saja tidak mungkin kaya mendadak. Saya 5 tahun jadi wali kota, ada perubahan di situ? Mobilku saja berkurang. Itu saja, sebagai bayangan,” ujar Danny, Senin (5/4/2021).
Ia pun menjelaskan selama menjadi wali kota, jumlah kekayaannya tidak pernah meningkat drastis.
“Mohon maaf saya tidak menuduh orang, Jadi wali kota saja tidak masuk akal kalau meledak kekayaannya. Kekayaan saya kenapa di LKPN meningkat, karena saya punya tanah. Tanah meningkat harganya, langsung meningkat,” jelasnya
Danny pun meminta transparansi seluruh pejabat di lingkungan Pemerintah Kota Makassar.
“Kita tidak boleh suudzon (berprasangka buruk) sama orang, tapi kita tidak boleh juga membiarkan hal ini,” terangnya.
(***)