Beranda Makassar Hari Kebudayaan ke-3: Inilah Budaya Baru Makassar

Hari Kebudayaan ke-3: Inilah Budaya Baru Makassar

Walikotya Makassar Danny Pomanto saat menghadiri perayaan Hari Kebudayaan ke 3 di Muesum Kota Makassar

HERALDMAKASSAR.com – Ada yang unik pagi tadi. Seluruh pegawai di lingkup Kota Makassar mengenakan pakaian adat. Tidak terkecuali Walikota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto dan Wakil Walikota Fatmawati Rusdi.

Rupanya, kedua pejabat Kota Makassar itu sedang memperingati Hari Kebudayaan ke-3 yang jatuh pada 1 April 2021. Seremoni acaranya digelar sederhana namun penuh hikmad. Dipusatkan di museum Kota Makassar di Jalan Balaikota.

Danny-Fatma hadir dalam kemeriahan Hari Kebudayaan yang digelar Dinas Kebudayaan Kota Makassar. Berbagai acara pun disuguhkan, dengan tetap pada tema kebudayaan.

Diawali dengan nasihat budaya, Danny mengajak seluruh generasi muda untuk bersama sama melestarikan nilai-nilai budaya. Ia juga berharap, agar masyarakat tidak melupakan akar budaya dari nenek moyang kita.

“Hari Kebudayaan Makassar bukanlah perayaan tanpa makna. Hari Kebudayaan ini mengingatkan kita kembali, pentingnya menjaga norma budaya. Dan menerapkannya dalam kehidupan keseharian kita. Tidak perlu malu dengan bahasa dan dialek. Justru itulah yang akan menjadi pengenal atau identitas kita sebagai orang Makassar,” kata Danny.

Ajakan ini dilontarkan Walikota Danny kepada siswa SD dan SMP se-Kota Makassar untuk mengenal budaya Kota Makassar. Pada momentum Hari Kebudayaan Kota Makassar yang ketiga di Museum Kota Makassar, Jalan Balaikota, Makassar, Kamis (1/4/2021).

Hadir mendampingi Danny, yakni Ketua Tim Penggerak PKK Indira Ismail, Wawali Famawati dan Plt Kadis Kebudayaan Herfida Attas.

Kembali ke soal Nasihat Budaya, ada 1.000 siswa yang terhubung secara virtual pada peringatakan Hari Kebudayaan Kota Makassar.

Tahun ini. Perayaan Hari Kebudayaan mengambil tema “Rampak Budaya Baru Makassar”.

Ini mengisyaratkan sebuah terobosan kebiasaan baru. Yang harus dilakukan di masa sekarang. Agar saling menjaga diri dan keluarga.

“Rampak budaya baru Makassar ini yaitu; mengajak semua masyarakat Makassar ikut vaksin. Mensukseskan festival vaksinasi, membentengi diri dari serangan virus covid-19, juga sebagai langkah awal pemerintah agar dapat kembali membuka sekolah tatap muka,” kuncinya.

“Banyak siswa yang tidak mengenal budaya secara utuh. Mereka hanya tahu dari media sosial,” kata Danny.

Hari Kebudayaan Kota Makassar memang baru yang ketiga kalinya. Namun, Danny mengaku, budaya Makassar bukan budaya yang baru.

“Peringatan Hari Kebudayaan ini untuk menanamkan nilai-nilai budaya kepada anak-anak,” katanya.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Makassar, Fatmawati Rusdi, punya pesan lain. Dia mengimbau agar siswa se-Kota Makassar membudayakan protokol kesehatan (prokes).

“Memakai masker, cuci tangan, jaga jarak harus sama-sama kita biasakan dan menjadi budaya,” imbau Fatma, di Museum Kota Makassar, Jalan Balaikota.

Menurut Fatma, penerapan suatu hal yang baru bisa berhasil karena dibiasakan sehingga menjadi budaya bersama.

Penerapan prokes diyakini Fatma memicu timbulnya kerinduan siswa akan suasana lingkungan sekolah.

Karena itu, penerapan prokes dengan pendekatan budaya dan pelaksanaan vaksinasi bisa memutus Covid 19 dan mempercepat sekolah tatap muka kembali.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kebudayaan Makassar, Herfida Attas juga punya penyampaian khusus.

Menurutnya, pandemi Covid 19 yang melanda Kota Makassar menyebabkan peringatan Hari Kebudayaan Kota Makassar ke-3 tak bisa dilaksanakan secara normal.

Momentum tersebut diperingati dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) secara ketat.

Mesti tak bisa bertatap muka langsung, namun aktivitas dan kerja tetap dilaksanakan secara maksimal.

Pegawai-pegawai lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar melaksanakan tugas dengan mengenakan baju adat.

Herfida juga menekankan budaya baru pada peringatan Hari Kebudayaan Kota Makassar ke-3. Budaya baru tersebut, yakni vaksinasi dan prokes.

“Ada budaya baru yang harus diikuti bersama, vaksinasi, memakai masker, dan jaga jarak,” kata Herfida di Museum Kota Makassar, Jalan Balaikota.

Selain itu, tambahnya, dilaksanakan pula festival smart vaksinasi Kota Makassar di lapangan Karebosi Makassar. Ada 1.000 orang yang divaksin, terdiri dari guru, pelaku dan pekerja seni di Kota Makassar.

(***)