Beranda Makassar Guru Termasuk Prioritas Vaksinasi Covid-19

Guru Termasuk Prioritas Vaksinasi Covid-19

MAKASSAR – Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) menargetkan seluruh guru di Sulsel untuk melakukan proses vaksinasi Covid-19. Jika capaian target cepat selesai, maka pembukaan sekolah untuk proses pembelajaran tatap muka langsung bisa dilakukan secara bertahap.

Apalagi, vaksinasi tahap kedua yang menyasar pelayan publik ini, didalamnya termasuk bagi guru.

“Guru masuk dalam prioritas melakukan vaksinasi Covid-19. Target vaksin bagi guru menjadi prioritas dalam rangka persiapan pembukaan sekolah tatap muka secara bertahap ke depan,” ujar Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, Jum’at, 19 Maret 2021.

Dirinya pun berharap, Sulsel bisa menjadi percontohan untuk percepatan pelaksanaan vaksinasi bagi pelayan publik, utamanya bagi guru. Terlebih lagi, Plt Gubernur Sulsel telah mengeluarkan Surat Edaran tentang Akselerasi Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19.

Apalagi, pembelajaran jarak jauh yang diterapkan selama ini, jika terlalu lama itu juga beresiko.

“Kita harap jika target vaksinasi bagi guru cepat selesai, maka jika memungkinkan Sulawesi Selatan bisa dilakukan sekolah tatap muka. Jika nantinya dilakukan belajar tatap muka, para siswa maupun guru tetap mematuhi protokol kesehatan yang ketat di sekolah,” ujarnya.

Diharapkan, peran serta guru di Sulsel untuk ikut serta dalam pelaksanaan vaksinasi Covid-19 ini. Sebagai langkah untuk menekan laju penularan virus corona.

Sebelumnya, Kamis (18/3/2021) kemarin, Plt Gubernur Sulsel mendampingi Presiden RI, Joko Widodo, meninjau pelaksanaan Festival Smart Vaksinasi Makassar di Hotel Dalton, Jalan Perintis Kemerdekaan, Makassar. Vaksinasi itu diikuti oleh 500 guru di Kota Makassar.

Jokowi berharap jika vaksinasi kepada seluruh guru di Makassar telah selesai dilaksanakan, maka uji coba pembelajaran tatap muka secara terbatas dapat dimulai.

“Apabila semua sudah selesai (vaksinasi), ada uji coba tatap muka terbatas. Dan di Bulan Juli juga akan dilakukan untuk masuk sekolah, tetapi dengan tatap muka terbatas. Dari situlah nanti kita evaluasi apakah bisa dilakukan tatap muka penuh mungkin pada bulan-bulan setelah itu,” terangnya. (*)