HERALDMAKASSAR – Senin hari ini,,Andi Sudirman Sulaiman memulai tugas barunya sebagai pelaksana tugas (Plt) Gubernur Sulawesi Selatan. Yang pertama dilakukan yakni menggelar coffee norning dengan seluruh OPD dalam lingkup Provinsi Sulsel.
Dalam coffee morning itu, Andi Sudirman Sulaiman mendengarkan beberapa masukan dari OPD, ternasuk berkengingan memangkas sejumlah program strategis yang pernah dicanangkan Nurdin Abdullah saat masih menjabat dan belum bermasalah dengan hukum seperti saat ini.
Menurutnya, program prioritas Gubernur Sulsel nonaktif, Nurdin Abdullah akan dievaluasi kembali, karena akan ada lagi refocusing anggaran.
“Salah satu syarat refocusing kan harus meng-cancel beberala program, dengan mengalihkan 8 persen ke wilayah lain,” menurut Andi Sudirman.
Termasuk juga pembangunan Kawasan Wisata di Bira, Kabupaten Bulukumba, Sulsel yang menjadi perhatian KPK yang melibatkan Nurdin Abdullah, apakah akan dilanjutkan atau tidak? Andi Sudirman mengatakan dia akan memverifikasi dulu semuanya.
Selain itu, pada coffee morning yang digelar tersebut, adik mantan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman itu mengungkapkan membahas empat hal. Pertama membahas masalah rencana-rencana strategis terutama penangan covid-19, minta laporan harian untuk progres vaksinasi sudah sampai dimana. Kedua, masalah pemulihan ekonomi.
“Itu kita rencana intervensi program-progran tahun 2021. Kita minta BPS (Badan Pusat Statistik) secepatnya menjabarkan kontraksi pertumbuhan ekonomi dimana dan sektor mana yanh terlibat sehingga intervensinya nanti ke sana. Biar konek, link and mach antara data BPS dengan kebijakan kita,” lanjut Andi Sudirman.
Yang ketiga, dia meminta data kemiskinan by name by address.
“Wilayahnya dimana, kemudian dimana terjadi peningkatan signifikan, dan dimana yang lumayan tidak bertambah. Kita intervensi nanti wilayah-wilayah yang kita sesuaikan dengan program strategis kita,” lanjut Andi Sudirman.
Terakhir, membahas tentang penyelesaian sistem administrasi di internal.
“Bagaimana progres dan evaluasi perkembangan pengadaan barang dan jasa. Saya minta tadi supaya ada transparansi yang kuat dengan memanfaatkan sistem digitalisasi dan minta fungsi dari assiten diperkuat, semua OPD masuk lewat asisten dan melaporkan ke sekda,” tambah Andi Sudirman.
“Fungsi-fungsi tenaga ahli senua yang membidangi kan punya taget masing-masing, itu harus fokus melakukan pendampingan ke OPD,” tutup Andi Sudirman.
(MI/HM)