HERALDMAKASSAR.COM – Keberpihakan pemerintah provinsi Sulawesi Selatan terhadap peningkatan produksi pertanian mulai diragukan hal ini terkait rendahnya anggaran bantuan pupuk bagi petani di APBD 2021.
Informasi yang diterima, anggaran pengadaan pupuk hanya Rp. 39 Milyar, sementara jalan tani mencapai Rp. 92 Milyar.
Anggaran jalan tadi terbilang sangat besar, dengan asumsi Rp. 250.000 per meter maka akan diperoleh jalan tani sepanjang 390 KM atau sama dengan jarak Makassar-Walenrang Luwu Utara.
Menurut Ardin Tjatjo, Program utama Gubernur Nurdin Abdullah dibidang pertanian adalah benih mandiri, tersedianya pupuk yang cukup dan pasar pertanian
Namun jika melihat perbandingan besaran anggaran jalan tani dan pengadaan pupuk ini, maka terlihat bahwa keberpihakan anggaran dinas TPH-Bun pada pengadaan pupuk sangat kecil.
Terkait hal tersebut, Ardin Tjatjo, Kadis Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan saat di konfirmasi, Kamis (18/2/21)
Menjelaskan bahwa ” jalan tani ini sebenarnya bukan paling utama program utama Gubernur Nurdin Abdullah tetapi mayoritas pengadaan jalan tani ini merupakan bagian dari hak representatif anggota dewan, sebagai bagian dari aspirasi masyarakat yang diwakilinya dan dimasukkan ke dalam dana sinergitas, seharusnya pengadaan benih dan jaminan ketersediaan pupuk yang lebih diprioritaskan
Terkait ketimpangan anggaran tersebut, Abdul Rizal salah seorang petani di kabupaten Maros yang juga pengurus HKTI, mengaku kesulitan mendapatkan pupuk dan dimasa Pandemi seperti ini, petani sangat membutuhkan bantuan pemerintah dalam bentuk pupuk sementara jalan tani bisa ditunda setelah masa-masa sulit berlalu
