HERALDMAKASSAR – Pesawat Sriwijaya Air jatuh di Pulau Laki, Kepulauan Seribu setelah sebelumnya meminta isin naik ke 29.000 kaki. Pilot Afwan memilih menaikkan pesawatnya karena terkendala cuaca buruk.
Juru bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati mengatakan, pukul 14.27 WIB pesawat tersebut meminta untuk menaiki ketinggian karena kondisi cuaca yang buruk.
“Izin itu diberikan untuk naik ke ketinggian 29 ribu kaki dengan mengikuti standar. Pukul 14.40 menara tidak lagi melihat pesawat Sriwijaya,” ujarnya, Sabtu (9/1/2021).
Adita menuturkan saat ini seluruh stakeholder yang terkait tengah berkoordinasi untuk melakukan pencarian terhadap seluruh penumpang dan kru dengan menugaskan kapal-kapal dari Basarnas, Polisi dan TNI.
“Pada pukul 16.00 WIB, kami terima dari masyarakat ada serpihan-serpihan pesawat itu,” katanya.
“Pada pukul 17.30 WIB, Pak Presiden mengontak kami untuk maksimalkan upaya pencarian, dan itu sudah dikoordiansikan bersama Basarnas, Polisi, dan TNI,” sambungnya.
Adita menambahkan bagi pihak keluarga yang ingin mengetahui informasi dipersilakan mendatangi posko center Sriwijaya Air di Terminal 2 D Bandara Soekarno-Hatta.
“Total penumpang 56 penumpang, 46 dewasa, 7 anak-anak dan 3 bayi. Selain itu ada 6 kru dari pesawat itu,” jelasnya.
(HM)