HERALDMAKASSAR.COM – Suharso Monoarfa secara resmi terpilih sebagai Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan dalam Muktamar ke-IX PPP, yang berpusat di Hotel Claro Makassar, Sabtu (19/12/2020) malam.
Suharso terpilih secara aklamasi, setelah tidak ada calon lain yang mengajukan diri sebagai calon ketua umum, dan akan memimpin Partai berlambang Ka’bah tersebut mulai tahun 2021 sampai 2026 mendatang.
Suharso Monoarfa ditetapkan melalui SK formatur hasil Muktamar IX nomor 8/TAP/Muktamar IX PPP 2020, tentang penetapan ketua umum formatur Muktamar ke-IX PPP, yang dibacakan langsung oleh pimpinan sidang, Amir Uskara.
Terpilihnya Suharso sebagai Ketum PPP lima tahun kedepan, banyak pihak berharap agar PPP mampu menampakkan jati dirinya sebagai partai Islam dan bisa memihak kepada rakyat Indonesia.
Salah satunya dari, Ketua Wilayah Angkatan Muda Ka’bah, Rachmat Taqwa Quraisy. Ia berharap setelah ditetapkannya Suharso Monoarfa sebagai Ketua umum PPP dalam Muktamar IX, PPP harus bangkit dan mampu melakukan gerakan ekstrim.
Ini 10 harapan Ketua wilayah Angkatan Muda Ka’bah Sulsel kepada Suharso Monoarfa:
1. PPP harus bangkit, harus melakukan gerakan yang ekstrim, memperjelas warna keberpihakan pada umat dan rakyat Indonesia, tidak boleh buram arah kebijakan politiknya, istiqomah hadir sebagai Partai Umat.
2. PPP harus merevitalisasi ideologi Islamnya, atau setidak-tidaknya mengokohkan Aqidah Ahlussunah waljamaah dengan berbagai representasi gerakan Islam rahmatan lilalamin.
3. PPP harus menampakkan gaya Islam santri, Islam modern, memberikan ruang pada Islam Tradisional, Partai Islam Inklusive, Partai Islam yang ramah pada isu kerakyatan sebagai representasi rumah besar umat Islam.
4. PPP harus Mempunyai keberanian Tampil secara subsantial. Minimal dalam “orientasi politik” membiasakan diri bagi para kader kedewasaan tentang keseimbangan antara orientasi kekuasan (perebutan jabatan) dan orientasi perhidmatan kepada bangsa/umat.
5. PPP harus melakukan Kerja Keras, Kerja Cepat, kerja Cerdas merebut kembali hati Umat Islam, kembalikan umat pada rumahnya, PPP
6. Menjadikan PPP Rumah Milenial, rumah inspirasi anak muda, rumah ekspresi cita cita dan kerja para pemuda dan milenial
7. PPP merumuskan Kerja Elektoral yang komprehensif dan menyentuh sasaran, memaksimalkan daya guna dan segala potensi kekuatan kader dan ruang-ruang yang ada.
8. PPP menjadi garda terdepan percepatan informasi dan komunikasi digital dalam rangka mempercepat kerja cerdas, kerja sama membesarkan PPP, memaksimalkan daya guna media soaial, mempeebanyak Influencer muda dan berkarakter kebangsaan.
9. Meneguhkan identitas “ideologi” yang sudah dimaterialkan dalam kerja2 politik dan prilaku politik PPP yang berpihak pada kebenaran, amar makruf nahi mungkar.
10. Imereformulasi deologi Partai sebagai rumusan konseptual, abstrak dan idealistik, mewajudkan dan dimaterialkan dalam bentuk visi dan misi Partai dalam bentuk program aplikatif, dan teraktualisasi dalam sikap prilaku dan kerja- kerja politik Partai. Sehingga Islam tidak hanya menjadi ideologi atributif belaka, dan tidak hanya menjadi slogan yang verbalistis, tapi jelas dan berkarakter.
“Memang hal ini tidaklah mudah, salah-salah kita terjebak pada kapitalisasi Islam dan menjadikannya sebatas hanya pada komoditas politik belaka,” ungkap Rachmat Taqwa.
Karenanya, kata Legislator Makassar ini, dibutuhkan duduk bersama sama satu meja, merumuskan kebijakan atau garis besar haluan Partai Persatuan Pembangunan, agar benar-benar merawat persatuan dengan pembangunan.