HERALDMAKASSAR.COM – Jika terpilih sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin-Abd Rahman Bando (Appi-Rahman), menegaskan enggan meniru gaya dan cara kepemimpinan wali kota sebelumnya.
Pernyataan itu disampaikan Appi pada sesi terakhir atau Closing Statment debat publik ketiga Pilwali Makassar 2020, di Studio Inews, Jakarta, Jumat (4/12/2020).
Appi menyebut wali kota sebelumnya, menghabiskan anggaran senilai Rp 17 triliun. Namun manfaatnya tidak dirasakan langsung oleh masyarakat, utamanya bagi kesejahteraan lapisan masyarakat bawah.
“Bagi kami uang rakyat harus dikembalikan kepada rakyat dan untuk sebesar-besarnya bagi kesejahteraan rakyat,” tegas Cawali nomor urut 2 itu.
Selama ini walikota Makasaar 2013-2018 Danny Pomanto yang berpasangan dengan wakil walikota Syamsu Rizal banyak dikritik karena berbagai macam program yang terbengkalai. Misalnya Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah bintang lima, tempat sampah gendang dua, pete-pete smart, halte kapsul, apartemen lorong dan sebagainya. Bahkan rumah sakit Batua sampai sekarang mangkrak.
Pada kesempatan itu Appi juga berkomitmen menciptakan kedamaian di masa-masa akhir Pilwali Makassar 2020 ini.
Baginya pesta demokrasi harus dilalui dengan riang gembira tanpa intimidasi, apalagi dalam bentuk kekerasan fisik.
“Mari bangkit, Makassar yang jauh lebih baik, kami tidak ingin lagi terjadi kekerasan dalam Pilkada seperti yang dialami oleh saudara kami Mus yang hadir bersama-sama kami di tempat ini. Kami ingin Pilkada damai yang bermartabat dan Pilkada yang jujur yang akan menghasilkan pemimpin yang berkualitas,” tutupnya.
Sementara itu Rahman Bando pada Closing Statmentnya menerangkan, sejak berpasangan dengan Appi mereka sudah berikhtiar menjadikan momen Pilwali Makassar ini sebagai ajang untuk mengabdi.
Pengabdian utama yang dimaksud yakni turut serta membantu Pemerintah menanggulangi Covid-19.
Sebab menurutnya masalah Covid-19 ini berdampak pada kemerosotan ekonomi, penurunan kualitas hidup, penambahan pengangguran dan peningkatan kemiskinan di kota Makassar.
Olehnya Appi-Rahman melakukan aksi nyata dengan membagikan 4 juta lembar masker dan 500 handsanitizer kepada seluruh warga Makassar tanpa terkecuali.
Program ini berjalan secara simultan selama beberapa bulan terakhir dengan membentuk Duta Sehat dan Satgas Kesehatan.
“Tapi kami tidak bisa sendiri, tanpa partisipasi dan dukungan seluruh warga kota, maka kita tidak bisa menyelesaikan masalah Covid, dibutuhkan ikhtiar dan keseriusan untuk menangani pandemi dan membangkitkan ekonomi kota Makassar,” tutup Rahman Bando.
Dalam berbagai kesempatan kampanye, Appi-Rahman menyatakan, jika terpilih maka pengendalian Covid-19 akan terus dilanjutkan bahkan diperluas jangkauannya sehingga membuka lapangan kerja bagi mereka yang terpaksa memganggur karena pandemi Covid-19. Bukan sebaliknya mengurangi pekerja, sebagaimana diisukan sementara kalangan bahwa banyak lapangan kerja dihilangkan jika Appi-Rahman terpilih. Itu kampanye negatif menjurus fitnah. (*)