HERALDMAKASSAR.COM – Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar nomor urut 3, Syamsu Rizal-Fadli Ananda (DILAN), menegaskan komitmen memajukan prestasi olahraga daerah. Salah satu yang menjadi perhatian adalah sepak bola, dimana Makassar dikenal sebagai lumbung pesepak bola andal dan punya klub bersejarah yakni PSM Makassar.
Dokter Fadli-sapaan akrab Fadli Ananda, menyampaikan pihaknya memastikan pembinaan sepak bola akan lebih baik bila DILAN diberikan amanah memimpin Makassar. Hal tersebut sekaligus merespons keluhan dari mantan kiper timnas Indonesia sekaligus eks kiper PSM Makassar, Samsidar.
“Yang disampaikan Bang Samsidar benar, begitulah potret olahraga kita, khususnya sepak bola. Makassar lumbung pemain sepak bola, tapi kurang dihargai di daerahnya. Ya makanya, kelak bila diberi amanah, DILAN akan fokus ke pembinaan dan peningkatan prestasi olahraga, termasuk sepak bola,” kata dia, Sabtu (28/11).
Menurut Dokter Fadli, janji pembinaan dan peningkatan prestasi olahraga dari DILAN bukanlah janji manis politik. Ia menegaskan sebagai orang yang juga berlatar belakang dari dunia olahraga, keresahan terkait pembinaan prestasi di Makassar pun dirasakannya. Hal itu pula yang jadi salah satu alasan baginya maju di Pilwalkot Makassar.
“Saya tahu dan paham problematika di bidang olahraga, itu karena saya lalui dan alami sewaktu masih aktif menggeluti dunia balap. Ya makanya, DILAN merancang program pembinaan hingga penghargaan bagi atlet berprestasi yang mengharumkan nama daerah, itu semua mesti jadi atensi,” kata Dokter Fadli yang juga pebalap nasional.
Di bidang sepak bola, Dokter Fadli mengungkapkan DILAN akan memperbanyak turnamen atau kompetisi sepak bola. Jika perlu dan anggaran memungkinkan, turnamen itu akan digelar secara rutin dengan jenjang umur. Dari situ, pihaknya berharap bisa mewadahi talenta lokal dan menjaring bibit pesepak bola andal pada masa mendatang.
“Turnamen atau kompetisi itu penting untuk pembinaan. Makassar tidak boleh kalah dari daerah lain, semisal Parepare yang punya Habibie Cup. Kita kan juga bisa gelar dengan menggandeng swasta sebagai sponsor. Soal namanya ya bisa belakangan,” tuturnya.
Sebelumnya, mantan kiper timnas Indonesia, Samsidar, blak-blakan bercerita mengenai dunia sepak bola di Makassar. Dalam acara yang dipandu Juru Bicara DILAN, Andi Widya Syadzwina, Samsidar mengungkap berbagai keluh kesah, mulai dari minimnya perhatian pemerintah kepada pembinaan sepak bola hingga kesulitan atlet di masa pandemi.
Ia menaruh harap kepada DILAN maupun paslon lain agar benar-benar memberikan atensi kepada pembinaan sepak bola di Makassar. Selama ini, perhatian pemerintah sangat kecil. Ia mencontohkan untuk turnamen resmi yang diadakan atau difasilitasi masyarakat bisa dibilang tidak ada yang benar-benar teragendakan rutin.
“Kita minta agar lebih diperhatikan sepak bola di Makassar. Di sini banyak bibit pemain tapi minim sekali perhatian dari pemerintah. Lihat saja, banyak pemain yang pilih main di luar dan semuanya jadi, itu karena kalau di Makassar kurang perhatian,” ujar Samsidar.
“Saya punya pengalaman dan alami itu, ya memang tidak ada dukungan, tidak ada turnamen misalnya yang betul-betul diagendakan, misalnya setahun sekali atau dua tahun sekali,” tutup dia. (*)