HERALDMAKASSAR.COM,JAKARTA – Performa pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Makassar, Danny Pomanto-Fatmawati Rusdi di Debat Publik 2 Pilwali Makassar 2020, tak begitu impresif. Di segmen pertama, calon wakil Danny, Fatmawati malah berkali-kali salah dalam pengucapan. Pada kata “digitalisasi”.
Momen itu terjadi saat Fatma diminta moderator menanggapi komitmen paslon nomor urut 2, Munafri Arifuddin-Rahman bando (Appi-Rahman) menghadirkan pemerintahan transparan berbasis IT atau teknologi.
Bukannya menanggapi, Fatma justru memanfaatkan sesi ini untuk menyampaikan program digitalisasi kinerja pemerintahannya, yang kemudian malah belepotan dalam penyebutannya. Akibatnya, tanggapan Fatma ini direspon cuek Rahman.
“Apa yang disampaikan Ibu Fatma tadi saya tidak bisa menarik dengan jelas apa yang dipertanyakan. Bukan diligitasi. Tapi digitalisasi,” timpal Rahman mengoreksi.
Sesaat sebelumnya, Rahman menegaskan komitmen Appi-Rahman menghadirkan pemerintahan bersih, berbasis teknologi agar terhindar dari korupsi.
“Untuk pengelolaan birokrasi yang baik, tentu kita akan melakukan transparansi seleksi ASN di Kota Makassar, menerapkan E-Budgeting dan E-Learning yang terkoneksi dengan Bappenas bahkan KPK. Transparansi pengadaan barang dan jasa, kita lakukan secara elektronik yang bisa diakses semua pihak,” papar Rahman.
“Tidak boleh secara manual. E-Catalog jadi kunci sukses keterbukaan dan transparansi untuk menghindari korupsi,” sambungnya.
Rahman melanjutkan, memang kondisi IT yang dimiliki Pemkot Makassar masih harus dibenahi total. “Dulu Makassar coba membuat aplikasi. Sampai 1 Agustus 2020 tidak bisa berjalan baik. Kami bertekad membenahi total,” tegas Rahman.(*)