HERALDMAKASSAR.COM – Potensi pertanian dan kelautan mampu menjadi penopang ekonomi ditengah pandemi Covid-19. Untuk itu, Pemerintah Kota Makassar memberikan perhatian khusus kepada kelompok tani dan nelayan khususnya dalam melengkapi sarana dasar yang menjadi kebutuhan dalam menunjang peningkatan produksi.
Upaya stimulus tersebut terlihat saat berlangsung Musyawarah Tani Abbulo sibatang yang digelar di Kelurahan Barombong, Kamis (5/11/2020). Selain berdialog, ditempat ini, Prof Rudy menyerahkan sejumlah bantuan ke petani dan nelayan berupa hansprayer untuk 16 kelompok tani dan power threser untuk 5 kelompok tani. Sementara untuk bidang perikanan di serahkan pakan, benih bandeng, benih udang, benih lele, benih nila, dan spinner. Sedangkan untuk bidang kelembagaan di serahkan jaring millenium untuk 17 kelompok.
“Petani dan nelayan kita harus lbh baik, mereka inilah penyanggah ekonomi ditengah pandemi. Tanpa eksistensi petani dan nelayan, tentu kita akan semakin sulit melewati masa Covid ini,” ujar Prof Rudy.
Musyawarah Tani Abbulo sibatang merupakan forum bersama segenap pemangku kepentingan, baik itu pemerintah, tim ahli serta para petani dan nelayan untuk menemukan titik temu dari sejumlah potensi masalah yang dihadapi di lapangan. Hasil dari musyarwarah ini akan menghasilkan rekomendasi untuk dilaksanakan secara bersama seluruh kelompok tani dan nelayan, termasuk juga menjadi pertimbangan pada musim tanam berikutnya.
Dalam dialog antara Prof Rudy dengan para kelompok tani dan nelayan, sejumlah persoalan disampaikan yang langsung dijawab dengan sejumlah sejumlah solusi yang segera akan dikerjakan oleh Pemkot Makassar.
Dalam pertemuan ini, juga dihadiri oleh Pakar Pertanian dari Universitas Hasanuddin (Unhas) Prof Dr Laode Asrul sekaligus juga sebagai narasumber yang memberikan pertimbangan ilmiah dalam menghadapi musim tanam ini. Selain, juga hadir sejumlah pejabat dari Dinas ketahanan pangan dan holtikultura Propinsi Sulsel serta dari Dinas perikanan dan Pertanian Kota Makassar.