HERALDMAKASSAR.COM – Penerimaan masyarakat terhadap Calon Wali kota dan wakil Wali kota Makassar, Munafri Arifuddin-Abd Rahman Bando (Appi-Rahman) terus menunjukan peningkatan.
Ini dibuktikan dengan terus melebarnya dukungan yang diterima dari ratusan komunitas relawan yang sudah bergabung dan yang masih antre untuk dikukuhkan.
Fakta bahwa naiknya tren dukungan pasangan yang memiliki tagline ‘Makassar Bangkit’ ini pun bisa dilihat Hasil survei terbaru Pemilihan Wali kota Makassar 2020 per september dirilis Profetik Institute, Minggu (4/10/2020).
Hasilnya menunjukan pasangan Munafri Arifuddin-Abdul Rahman Bando (Appi-Rahman) kini di atas angin. Menyalip pasangan Moh Ramdhan Pomanto Fatmawati Rusdi (Adama) yang unggul pada survei sebelumnya.
“Pasangan Appi-Rahman menempati posisi tertinggi dengan elektabilitas 35,8 persen bersaing ketat dengan pasangan Danny-Fatma yang memperoleh elektabilitas sebesar 34,5 persen,” kata Direktur Profetik Institute, Muh Asratillah Senge dalam ekspose surveinya di Coffee Lovers, Makassar, Minggu (4/10/2020).
Menyikapi hasil survei itu, juru bicara Appi-Rahman, Fadli Noor mengatakan, pihaknya biasa saja. Bahkan fakta itu semakin memompa semangat tim untuk lebih bekerja cerdas, kreatif, inovatif dan tulus sebagaimana dilakukan relawan selama ini.
“Tren ini sangat menggembirakan sekaligus membuktikan bahwa apa yang dikerjakan Appi-Rahman ini diterima secara luas oleh masyarakat. Bukan sekedar mengobral janji tapi ada bukti kongkret yang sejalan dengan program yakni pembentukan Satgas Kesehatan dan Duta Sehat yang konsen dalam penanggulangan Covid-19,” papar Fadli Noor.
Dalam survei yang digelar pada 9-15 September 2020 oleh Profetik itu, pasangan Syamsu Rizal-dr Fadli Ananda (Dilan) menempati posisi ketiga dengan elektabilitas 13,4 persen dan pasangan Irman Yasin Limpo – Andi Zunnun Halid (IMUN) di posisi buncit dengan elektabilitas 4,8 persen.
“Responden yang belum menentukan pilihan dalam survei ini sebesar 11,5 persen. Dengan rentang margin of error ± 3,8 persen. Kontestan Pilwalkot Makassar dapat dibagi atas tiga kategori: 1) kelas atas yakni Danny-Fatma dan Appi-Rahman; 2) kelas menengah yakni Dilan; dan 3) kelas bawah yakni Imun,” lanjutnya.
Asratillah menjelaskan, sejak Juni 2020, tren elektabilitas pasangan Appi-Rahman konsisten naik, sementara elektabilitas Dany-Fatma cenderung turun. Dan Danny-Fatma telah disalip pada September 2020 kemarin.
Survei Profetik melibatkan 880 responden yang dipilih menggunakan metode multistage random sampling dan tersebar secara proporsional di 15 kecamatan Kota Makassar.
Survei dari Indeks Politica Indonesia (IPI) untuk Pemilihan Wali kota dan Wakil Wali kota Makassar 2020, juga menunjukan tren yang sama.
IPI menjabarkan tren elektabilitas empat pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Makassar berdasarkan empat kali survei yang dilakukan sejak Oktober 2019 hingga awal September 2020.
Dari hasil survei ini IPI mendapati adanya tren elektabilitas yang terus naik pada pasangan Munafri Arifuddin-Abd Rahman Bando (Appi-Rahman).
Pasangan Danny Pomanto-Fatma (Adama) mengalami penurunan secara terus menerus selama empat kali survei.
Kemudian pasangan Syamsu Rizal-Fadly Ananda (Dilan) kecenderungan pasang surut.
Sementara itu pasangan Imran Yasin Limpo-Andi Zunnun (Imun) mengalami elektabilitas yang stagnan.
“Dari tracking survei kami sejak Oktober 2019, Februari dan Juni 2020 sampai Agustus kemarin, elektabilitas pasangan Adama terus turun. Sementara Appi-Rahman naik terus, Dilan cenderung turun, dan IMUN stagnan,” kata Direktur Eksekutif IPI, Suwadi Idris Amir.
Pada Oktober 2019, elektabilitas Danny tak tertandingi, mencapai 56,84 persen. Namun sejak berpasangan dengan Fatmawati Rusdi, istri dari Ketua DPW Nasdem Sulsel Rusdi Masse, elektabilitas pasangan ini jatuh ke posisi 35,25 persen.
Hanya berselisih kurang dari 1 persen terhadap pasangan Appi-Rahman.
Sebaliknya elektabilitas Appi pada Oktober 2019 masih di angka 18,31 persen dan konsisten terus menanjak.
Sejak resmi berpasangan dengan Abdul Rahman Bando, mantan Kadis Perikanan dan Kelautan Makassar, elektabilitas pasangan ini melambung ke angka 34,38 persen.
Survei terakhir IPI pada Agustus 2020 kemarin melibatkan 1.530 responden yang tersebut di seluruh kelurahan di Makassar.
Sample tersebut dipilih menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error sebesar +/- 2,5 persen.
“Survei kami pada Oktober 2019 dan Februari 2020 adalah survei perorangan. Survei simulasi pasangan kami mulai Juni 2020, namun bukan dengan komposisi pasangan yang kita ketahui sekarang ini. Kecuali Appi-Rahman dan DILAN yang memang sejak Juni tidak pernah merubah pasangannya,” ucap Suwadi.
Salah satu fakta pembenaran hasil survei ialah jumlah kelompok relawan yang bergabung Tim Appi-Rahman semakin membengkak.
Koordinator relawan internal tim pusat Appi-Rahman, H Baharuddin Rachim, mengatakan sejauh ini sudah ada 305 tim relawan yang sudah dikukuhkan.
“Data aktual relawan yang sudah dikukuhkan sampai saat ini yakni relawan internal lima kelompok sedangkan relawan eksternal 305 kelompok,” katanya saat dikonfirmasi, Senin (5/10/2020).
Komunitas relawan yang tergabung ini berasal dari berbagai latar belakang dan profesi berbeda.
Mulai dari komunitas perempuan, kelompok milenial, komunitas daerah, kelompok suporter, hingga kalangan profesi seperti dokter dan lain-lainnya.
“Ini kami masih menerima lagi daftar komunitas yang akan bergabung setiap harinya. Kelompok relawan datang dengan kesadaran sendiri minta untuk dukukuhkan,” katanya.*