HERALDMAKASSAR.com – Sehari kemarin, tiba-tiba muncul meme yang mengabarkan survei pilkada Makassar yang diklaim sebagai hasil riset PolMark Research Center (PRC).
Meme ini beredar dari grup WhatsApp yang mengabarkan pasangan Munafri Arifuddin-Rahman Bando unggul. Keunggulannnya cukup signifikan karena mencapai 31,7%, sementara calon petahana Danny Pomanto – Fatma berada di posisi kedua yakni 26,8 disusul Syamsu Rizal – Fadli 14,4 dan Irman YL – Zunnun di posisi buncit 3,4%.
Tak berselang lama, klaim survei ini dibantah Eep Saifullah Fatah, founder PolMark. Ia malah menyebut meme itu sebagai informasi hoaks alias bohong.
Sikap Eep ini membuat murka Erwin Aksa. Saat itu juga, Erwin langsung mendepak Eep dari posisi konsultan politik Appi Rahman. Tidak itu saja, tim PolMark diusir dari Kota Makassar karena dianggap tidak mau bertanggungjawab atas hasil surveinya sendiri.
Lantas benarkah klaim Eep bahwa hasil survei itu hoaks? Penulusuran Herald Makassar, justru berkata lain. Herald mendapatkan kontrak kerjasama Appi Rahman dengan PolMark.
Tidak itu saja, media ini memperoleh bocoran hasil survei PolMark pada tanggal 23 – 30 Juli 2020. Hasilnya mirip dengan yang di meme. Bahkan dalam dukumen itu, keunggulan Appi-Rahman mencapai 33%.
Dalam dokumen survei PolMarrk, juga terungkap, simulasi head to head Appi-Rahman dengan Danny – Fatma yang mengunggulkan menantu Aksa Mahmud itu.
(HM)