Beranda Politik Gabung Koalisi IMUN, PKPI: Paket None-Zunnun Saling Melengkapi

Gabung Koalisi IMUN, PKPI: Paket None-Zunnun Saling Melengkapi

Ketua PKPI Makassar, Muhammad Israt

HERALDMAKASSAR.com – Partai Keadilan Persatuan Indonesia (PKPI) telah memutuskan siapa jagoannya dalam Pilwalkot Makassar 2020. Di mana pihaknya telah mendukung pasangan Irman ‘None’ Yasin Limpo dan Andi Zunnun NH.

PKPI memberikan dukungan kepada pasangan berjargon Imun untuk bertarung di Pilwali Makassar 2020, 9 Desember mendatang.

Ketua Dewan Pimpinan Provinsi (DPP) PKPI Sulsel, Suzanna Kaharuddin pun membeberkan alasannya mendukung pasangan berjargon ‘IMUN’ ini.

“Paling bagus tagline-nya ‘IMUN’ karena sekarang kita butuh imun. Jadi saya bergabung bukan karena telat, sibuk mengurus B1-KWK dua kabupaten,” katanya saat ditemui.

Suzanna menilai sosok None telah memiliki kapabilitas sebagai Wali Kota Makassar. Sebab telah memiliki segudang pengalaman dalam dunia pemerintahan.

“Saya ke ‘IMUN’ karena pak None sudah berpengalaman, birokrat, waktu maju Calon Wali Kota suara kedua, soal politik tidak usah diragukan lagi,” sambungnya.

Terakhir, ia juga menegaskan bahwa pihaknya akan serius dalam berjuang untuk memenangkan pasangan itu. Ia pun bakal mengerahkan seluruh kadernya demi mendulang suara di tiap kecamatan.

“Saya berpikir ‘IMUN’ yang selalu berkomunikasi sejauh ini, ke Makassar maupun provinsi. Walaupun PKPI pendukung tapi kita harus menangkan karena suaranya dulu 5000, nanti setelah ini saya kumpul 14 ketua kecamatan itu harus all out menangkan ‘IMUN’,” tutupnya.

Lebih lanjut, Muhammad Israt ketua Dewan Pimpinan Kota (DPK) PKPI kota Makassar juga mengatakan bahwa pasangan None-Zunnun memiliki tingkat kesukaan masyarakat yang cukup tinggi, olehnya tanpa ragu partainya merapat ke barisan Imun.

“Pak Irman yang merupakan birokrat senior dan didampingi oleh Zunnun yang merupakan mantan anggota DPRD Sulsel yang merupakan keterwakilan anak muda, saya rasa mampu saling melengkapi,” ujar Israt.

PKPI sendiri merupakan partai non-parlemen yang memiliki suara sedikitnya 5.000 di pemilu legislatif tahun 2019 lalu.