Beranda Headline News Ahok Komut, Pertamina Justru Merugi Rp 11,33 Triliun

Ahok Komut, Pertamina Justru Merugi Rp 11,33 Triliun

HERALDMAKASSAR.com – Produsen minyak nasional, PT Pertamina (Persero) merugi di semester pertama tahun 2020. Total kerugian perusahaan berplat merah ini, mencapai 767,92 juta dolar AS atau setara Rp Rp 11,33 triliun.

Padahal, sejak awal, dengan menjadikan Basuki Thahaja Purnama alias Ahok selaku komisaris utama Pertamina, pemerintah berharap, bisa Pertamina lebih baik.

Aktivis Jaringan Pro Demokrasi (ProDEM), Adamsyah Wahab atau Don Adam melalui akun Twitternya, pun heran dengan capaian minor Pertamina karena selama ini kebijakannya tak mengikuti perkembangan harga minyak dunia.

Sebab selama pandemik Covid-19, Pertamina tak menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) meski harga minyak mentah dunia jeblok. “Lha kok bisa rugi? Padahal tidak nurunkan harga BBM seperak acan,” kritik Adamsyah Wahab.

Meruginya Pertamina di kuartal I tahun ini berbanding terbalik dengan tahun sebelumnya di kuartal I. Tahun lalu, Pertamina tercatat membukukan laba bersih 659,96 juta dolar AS atau setara Rp 9,7 triliun.

Hal yang sama diungkap tokoh aktivis Papua, Natalius Pigai, penurunan prestasi Pertamina tersebut akibat salah kelola BUMN oleh pemerintah. Pigai menilai pemerintah tidak cermat dalam menempatkan orang pada jabatan strategis.

Bahkan, ada orang yang gagal kelola perusahaan BUMN yang kemudian menjadi tangan kanan Presiden Joko Widodo. “Fadroel Rachman jadi komisaris utama Adhi Karya, (perusahaan) nyaris bangkrut (Fadroel)) dihadiahi (jadi) jurubicara presiden,” ujar Pigai di akun Twitternya.

Dia pun menyinggung soal Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang ditunjuk pemerintah menjadi komisaris utama Pertamina. Katanya, apakah setelah Pertamina menurun prestasinya lantas Ahok akan mendapat jabatan lain. “Ahok komisaris utama (Pertamina). Pertamina dìdowngraded, bisa saja (Ahok) dihadiahi menteri,” katanya.

(HM)