HERALDMAKASSAR – Calon Ketua DPD I Partai Golkar Sulsel Supriansa berkomitmen akan menghilangkan mahar partai yang kerap membebani kandidat kepala daerah untuk maju di even pilkada.
Supriansa menyebut, mahar partai politik hanya merusak tatanan demokrasi. Sehingga pencalonan kepala daerah yang melalui partai Golkar benar-benar bisa berjalan selektif dan mengedepankan kualitas calon.
“Jika saya terpilih jadi ketua, tidak akan ada lagi mahar politik di partai. Semua akan berjalan seuai koridor organisasi. Sebab mahar politik ini telah merusak kepercayaan partai dan menghilangkan kepercayaan rakyat terhadap Golkar,” ujar Supriansa.
Pernyataan anggota Komisi III DPR RI itu sejalan dengan komitmen Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto yang tidak menghendaki mahar politik. Airlangga dalam berbagai kesempatan menyebut, mahar politik akan merusak citra Golkar.
Sukadar diketahui, Supriansa memang wajar menggembar gemborkan penolakan mahar politik. Sebab melihat latar pergerakan Supriansa memulai dari aktivis mahasiswa.
Idealisme Supri ternyata terbawa hingga duduk di Senayan. Memulai aktivis sejak di kampus, lalu mendirikan Makassar Intelectual Law (MIL), Supri dikenal sebagai tokoh yang memperjuangkan nasib kaum marginal.
Melalui lembaga MIL saat itu, Supri membantu rakyat miskin yang ingin memperoleh rasa keadilan.
(MAL)
