HERALDMAKASSAR.com – Pasangan bakal calon Walikota dan Wakil Walikota Makassar, Syamsu Rizal-Fadli Ananda alias Deng Ical Fadli kini dirundung masalah baru.
Dari tiga parpol yakni, PDIP, PKB dan PKS. Salah satunya santer dikabarkan dilema setelah sebelumnya sudah menyerahkan surat tugas ke Deng Ical.
Adalah PKS, parpol ini dikabarkan akan mengalihkan dukungan ke pasangan Irman Yasin Limpo-Zunnun Halid (None-Zunnun). Hal itu kemudian membuat khawatir parpol lainnya.
“Saya tidak mau dulu banyak bicara, nanti aman pi lagi. PKS ini diganggu-ganggui,” kata Wakil Ketua Penjaringan DPW PKB Sulsel, Andi Fauzi Wawo, saat ditemui di salah satu warkop di Makassar, Rabu (22/7/2020).
Dia juga enggan terlalu bicara, spekulasi duet dengan jargon DILAN ini bakal bertarung di Pilwalkot Makassar 9 Desember 2020 mendatang, mulai diragukan. Pasalnya jika hanya mengandalkan PDIP dan PKB, tidak memenuhi persyaratan pendaftaran di KPU.
Sebagaimana persyaratan di KPU, kandidat harus diusung partai politik yang mengontrol 10 kursi di Parlemen kota Makassar. Sementara PDIP hanya mengontrol 6 kursi dan PKB 1 kursi.
Sebelumnya, kabar PKS mengalihkan dukungan ke None-Zunun dikuatkan PAN sebagai partai pengusungnya. Ketua DPD PAN Makassar menyebutkan akan menyambut baik jika PKS ingin gabung dalam koalisi PAN-Golkar.
“Dengan senang hati kami akan menerima dan menyambut (PKS) untuk sama-sama memenangkan pertarungan ini,” kata Hamzah beberapa waktu lalu.
Pernyataan sama pun disampaikan Sekretaris DPD Golkar Makassar, Abdul Wahab Tahir. Ia mengaku bersyukur jika PKS sampai jadi bergabung dalam koalisinya. “Alhamdulillah kalau hal itu menjadi kenyataaan,” akunya.