HERALDMAKASSAR.COM – Momentum hari lahir pancasila diwarnai dengan viralnya isu komunisme dan isu Vandalisme diberbagai wilayah termasuk di sulsel, ini disinyalir sebagai upaya untuk melemahkan pancasila.
Ketua pemuda pancasila Kota Palopo Ahmad Syarifuddin Daud mengatakan bahwa
Pancasila sebagai falsafah berbangsa dan bernegara , Sebagai pemuda kita tidak ingin ahirnya kembali benih komunisme dan Vandalisme yang akan merusak tatanan berbangsa dan bernegara kedepan.
Kita harus akui yang menjadi tantangan besar bangsa hari ini karna doktrin pancasila sudah mulai diabaikan seiring dengan perkembangan Teknologi informasi yang berkembang cepat, telah membawa dampak bagi kehidupan manusia.
Meski diketahui Teknologi Dapat berdampak menguntungkan bagi generasi muda bangsa tapi juga ada yang merugikan, berdampak menguntungkan apabila mampu memanfaatkannya untuk meningkatkan taraf hidup. Namun juga dapat berdampak merugikan, apabila terperdaya dengan pemanfaatan untuk kepentingan yang negatif. Hal ini berarti dampak teknologi informasi berimplikasi secara langsung pada perubahan berbagai aspek kehidupan, termasuk terhadap karakter generasi muda.
Hal Yang paling menghawatirkan juga adanya sebuah gerakan Vandalisme yang sudah mulai muncul disulsel beberapa kejadian di kota makassar berupa pengrusakan ditenggarai oleh kelompok vandalisme, juga kejadian di pinrang yang telah diamanka aparat keamanan, Gerakan ini sudah sangat jauh dari nilai nilai pancasila dan banyak diantara pelaku vandalisme adalah pelajar yang masih aktif belajar, terutama di tingkat sekolah menengah atas (SMA) dan sekolah menengah kejuruan (SMK) bahkan beberapa kampus di sulsel.
Prilaku menyimpang ini tidak terlepas dari peran orang tua dan sekolah dalam membentuk kepribadian dan karakter anak, disamping itu lingkungan juga sangat berpengaruh penting. Tenaga pendidik dan pemuda pancasila wajib digarda terdepan dalam menanamkan nilai nilai pancasila sebagau senjata yang paling ampuh dalam melawan komunisme dan gerakan vandalisme.