HERALDMAKASSAR.com – Pandemi corona yang melanda dunia saat ini, memicu terjadinya resesi ekonomi global di semua negara. Ekonomi dunia mengalami tekanan serius akibat virus asal Wuhan China itu.
Biro Statistik Nasional China bahkan melaporkan ekonomi pada kuartal I-2020 terkontraksi alias tumbuh negatif -6,8% year-on-year (YoY). Ini adalah kontraksi pertama sejak China mencatat pertumbuhan ekonomi secara YoY pada 1992.
Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani Indrawati bahkan membuat ramalan yang mengerikan terhadap ancaman perekonomian dunia. Sri Mulyani menyebut, mau tidak mau, bangsa ini harus menghadapi situasi yang tidak nyaman itu.
“Kita semua harus bersiap-siap menghadapinya. Ini kemungkinan ada syok lebih besar,” kata Sri Mulyani.
Mantan Direktur Bank Dunia itu menyebut, sejumlah lembaga telah memangkas signifikan proyeksi perekonomian dunia dalam waktu yang singkat, akibat pandemi Covid-19 yang terjadi.
“China negatif 6% dan dunia negatif 3%. Ini syok yang besar, dalam hal ini tidak bisa menafikan syok ini pengaruh besar ke ekonomi kita. Untuk Indonesia baseline 2,3% di 2020,” kata Sri Mulyani.
Jika ini terjadi, kata Menkeu, kemungkinan tahun ini Indonesia mengalami negatif 0,5%. “Ini skenario berat. Makanya tidak mungkin semua tidak bisa dilakukan APBN sendiri,” kata Menkeu.
(HM)
