HERALDMAKASSAR.com – Anggota DPRD Kota Makassar, Abdi Asmara melayangkan kritikan kepada Pemerintah Kota (Pemkot) terkait lambatnya pergerakan penanganan pendemi virus Corona atau Covid-19.
Bagaimana tidak, Pemkot Makassar dibawah komando Pejabat (Pj) Walikota Iqbal Suhaeb, Abdi menilai hanya sekedar mengeluarkan imbauan kepada masyarakat tanpa berani bertindak tegas.
Dalam rapat konsultasi pimpinan DPRD dengan Pemkot Makassar membahas lanjutan penanggulangan dampak Covid-19. Pj Walikota dan Sekda M. Ansar tidak menghadiri rapat yang digelar di ruang Paripurna DPRD, Selasa (14/4/2020).
“Mana itu Pj Walikota? mana itu Sekda? masyarakat sudah berteriak dibawah ini,” tegas Abdi Asmara ditengah berlangsungnya rapat tersebut.
Legislator Partai Demokrat itu juga menegaskan, sampai saat ini bantuan sembako yang disalurkan oleh Pemkot, masih banyak masyarakat terdampak belum mendapatkan pembagian.
“Kami sebagai wakil rakyat kasihan sekali kalau sudah di SMS, sudah di WA (WhatsApp) sama masyarakat, capek kita rapat terus kalau tidak ada pergerakan dari pemerintah kota,” pungkas Ketua Komisi C DPRD Makassar ini.
Tidak hanya itu, Pemkot juga dinilai kurang sosialisasi den koordinasi terkait penerapan pembatasan sosial berskala kecil (PSBK) selama berlangsungnya pandemi Covid-19.
Padahal, banyak masyarakat yang mengeluhkan peraturan PSBK tersebut tanpa memberikan edukasi ke masyarakat.
“Kemarin saya dihubungi oleh salah satu lurah, bagaimana sebenarnya ini penerapan PSBK. Masa masyarakat disuruh tinggal dirumah tapi tidak diberikan bantuan, jadi serba salah masyarakat kita. Keluar rumah bahaya Corona, disuruh tinggal tapi kelaparan,” ujar Ari Ashari Ilham, Legislator Fraksi NasDem.
Dalam rapat tersebut, turut dihadiri pihak Kejaksaan Makassar, Kadis Sosial Mukhtar Tahir, BPBD Makassar, Ketua dan para Wakil Ketua DPRD, pimpinan Fraksi dan Komisi DPRD Makassar.