HERALDMAKASSAR.com – Sejumlah pemilik tenan di kawasan kuliner Pasar Segar mengaku kecewa dengan sikap Penjabat Walikota Makassar Iqbal Suhaeb yang tidak secara serentak menutup warung kopi di Kota Makassar. Padahal, sudah hampir sebulan, Pasar Segar resmi tidak beroperasi karena menghargai edaran pemerintah kota terkait wabah virus korona.
“Kami sudah hampir sebulan tutup. Ini kami lakukan, semata-mata menghargai edaran pemkot guna mencegah Covid-19. Nyatanya, di luar masih banyak warung kopi yang buka, baik buka secara terang-terangan, maupun buka setengah pintu,” ujar Muhammad Aswar, salah seorang manager cafe di Pasar Segar.
Aswar menyatakan, jika alasannya adalah menyangkut keberlangsungan usaha dan nasib pekerja, di Pasar Segar justu lebih banyak. “Ada hampir 300 tenan. Silakan dikali lima saja per cafe. Kira-kira 1500 an orang yang terpaksa dirumahkan,” kata Aswar.
Aswar mengimbau Pemkot Makassar tidak tebang pilih dalam menerapkan aturan. Jika memang dilarang membuat tempat kerumunan, maka sebaiknya Pemkot menutup semua warkop yang ada di Makassar, tanpa kecuali. “Lebih baik kita menderita sebulan, tapi bahagia selama-lamanya, dari pada bahagia sesaat tapi menderita selama-lamanya,” keluh Aswar.
(AMIR MARUF)
