HERALDMAKASSAR.com – Wabah virus korona terus menghantui masyarakat Indonesia. Saat ini, sudah ada 22 provinsi yang terjangkit virus mematikan itu.
Berdasarkan update yang dikeluarkan pemerintah, saat ini sudah 49 oang meninggal dunia akibat terpapar virus ini. Tujuh diantaranya adalah dokter. Para dokter yang menjadi pejuang kemanusiaan itu ikut terjangkit setelah merawat pasien postif korona.
Salah satunya yakni dokter Hadio Ali Khazatsin. Dia adalah ahli saraf. Dalam foto yang beredar di publik, sebelum meninggal, Hadio masih sempat pulang ke rumah, di tengah kesibukan menangani pasien korona.
Demi menjaga keluarganya tak ikut sakit, Hadio tidak masuk ke dalam rumah dan hanya berdiri di pagar, menatap dua buah hatinya yang masih kecil dari jauh. Istri Hadio, yang tengah mengandung anak ketiga, mengabadikan momen yang tak terlupakan ini.
Belakangan, dokter Hadio dikabarkan meninggal di rumah sakit. Dia adalah salah satu dokter yang gugur terpapar virus, demi pasien korona.
Ikatan Dokter Indoensia (IDI) menyatakan duka mendalam atas wafatnya 7 dokter itu. “IDI berduka cita yang amat dalam atas berpulangnya sejawat-sejawat anggota IDI sebagai korban Pandemi Covid-19” tulis akun resmi Instagram PB IDI @ikatandokterindonesia, Senin (23/3/2020).
IDI pun merilis nama dokter yang menjad korban virus korona. Mereka anara lain, dokter Hadio Ali Sp. S, dokter Djoko Judodjoko Sp. B,
dokter Laurentius P Sp. Kj, dokter Adi Mirsa Putra Sp. THT dan
dokter Ucok Martin Sp, dokter Toni D Silitonga (bukan meninggal akibat terpapar Covid-19 tapi akibat kelelahan serta serangan jantung setelah mempersiapkan fasilitas kesehatan agar sigap dari ancaman virus corona dan edukasi masyarakat agar terhindar dari virus).
IDI juga merilis meninggalnya Guru besar Epidemiologi FKM UI dokter Bambang Sutrisna, MHSc, dan Guru besar Epidemiologi FKM UI dokter Bambang Sutrisna, MHSc, di RS Persahabatan.
Kemudian pada Senin siang (23/03/2020), Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia juga merilis meninggalnya Guru besar Epidemiologi FKM UI dokter Bambang Sutrisna, MHSc, di RS Persahabatan.
Gugurnya para pahlawan kemanusiaan itu, menggugah hati rakyat Indonesia. Sebagai anak bangsa, rakyat Indonesia memberi penghormatan terakhir bagi ke 7 dokter terbaik bangsa ini.
Selamat jalan dokter, selamat jalan pahlawan kemanusiaan.
(MAL)