HERALDMAKASSAR.com – Network for Indonesia Democratic Society Sulawesi Selatan resmi terbentuk pasca dikukuhkan di Red Corner, Jalan Yusuf Daeng Ngawing, Makassar, Senin (9/3/2020).
Pengukuhan pengurus yang didominasi anak muda ini disaksikan langsung oleh Ketua Netfid Indonesia Dahlia Umar.
Ketua Netfid Sulsel Sukrianto menyebutkan, Netfid merupakan organisasi yang fokus pada isu demokrasi dan pemilu.
“Netfid hadir demi mendorong terciptanya tatanan dan sistem politik, khususnya penyelenggaraan Pemilu yang berintegritas,” papar Alumni Fakultas Hukum Universitas Muslim Indonesia (UMI) itu.
Sementara itu, Ketua Netfid Indonesia Dahlia Umar menegaskan bahwa Netfid hadir sebagai alternatif voice untuk mendorong hadirnya politik substantif.
Perempuan yang pernah terlibat dalam pemantauan Asian Network for Free and Faer Election (ANFREL) itu menyebutkan, Netfid juga akan bersinergi dengan penyelenggara Pemilu.
Sebab menurutnya, Indikator Pemilu yang berintegeitas yakni dibangun dari proses pelaksanaan pemilu dan yang bertanggung jawab untuk proses tidak lain yakni penyelenggara Pemilu.
“Kita harus menjadi alternatif voice untuk menyuarakan suara rakyat. Karena harusnya suara rakyat diwakili oleh Partai Politik, lembaga masyarakat lain, namun karena telah banyak yang terkoptasi dengan kekuasaan sehingga berdampak pada tidak teraksananya substansi politik itu,” papar Dahlia.
Ini dapat dicapai kata Mantan Ketua KPU DKI Jakarta ini, yakni dengan mempersiapkan regenerasi berintegritas sejak dini.
“Mereka harus memiliki moralitas Politik yang baik. Ini yang saya harap dibangun Netfid Sulsel,” beber Mantan aktivis perempuan PMII itu.
Ketua Jaringan Demokrasi Indonesia (jaDI) Mardiana Rusli mengatakan, Netfid adalah organisasi positif dalam penopang demokrasi di Sulsel, setelah hadirnya jaDI Sulsel.
“Berbagai soal di Sulsel dalam penyelenggaraan Pemilu perlu disikapi secara kritis. Hadirnya lembaga demokrasi bertujuan untuk mengambil peran di posisi itu,” tutup Eks Komisioner KPU Sulsel.
Pengukuhan Netfid Sulsel ini dihadiri oleh sejumlah organisasi mahasiswa, pemuda, lembaga demokrasi dan lain sebagainya. (*)