HERALDMAKASSAR.COM – Calon Walikota Makassar, Munafri Arifuddin (Appi) gerah melihat Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) dan Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) hanya dimanfaatkan untuk kepentingan sesaat oleh oknum pemerintah.
Padahal, LPM dan BKM adalah salah satu lembaga masyarakat yang akan meningkatkan pembangunan kota jika diberdayakan sebagaimana mestinya.
“Saya ingin bertanya apakah selama ini LPM dan BKM sudah diberdayakan secara maksimal oleh pemerintah kota? Kalau belum, saya komitmen janji ki, saya yang akan memaksimalkan di 2020,” kata Appi mengawali pidatonya di depan 612 pengurus LPM dan Koordinator BKM se-Kota Makassar, Sabtu (15/2/2020), di Menara Bosowa.
Menurutnya, LPM dan BKM harusnya tidak hanya dilibatkan dalam kegiatan formal pembahasan musyawarah perencanaan pembangunan (musrembang) semata. Tapi juga dilibatkan dalam pelaksanaan pembangunan hingga evaluasi.
“Proses pembangunan yang kita laksanakan harus dimulai dari kelurahan dan atas inisiasi warga melalui LPM, BKM dan RT RW. Tidak boleh lagi perencanaan itu dari atas ke bawah. Harus dari bawah ke atas. Dan LPM serta BKM harus ikut aktif mengambil bagian dalam proses-proses pembangunan,” tandas Appi.
Jika memenangkan Pilwalkot 2020 mendatang, Appi juga berencana memprogramkan peningkatan kesejahteraan Ketua, Sekretaris dan Bendahara LPM serta Koordinator BKM melalui skema insentif.
Sementara Ketua LPM Terbaik 1 Makassar, Bachtiar Adnan Kusuma menilai program Appi sangat relevan dengan Keppres RI No. 49 A tahun 2001 dan Permendagri No. 5 tahun 2007 tentang LPM.
Ia yakin wajah LPM 2020 dipusaran Munafri Arifuddin akan menjadi lembaga supervisi yang benar-benar berdaya bagi masyarakat dan negara.
“Hari ini keberadaan kita di forum ini menunjukkan satu intergritas yang kuat bahwa kita ada di belakang Munafri Arifuddin. Bahwa Pak Appi adalah seorang pemimpin yang menjaga integritas dan komitmen,” tegasnya. (*)