HERALDMAKASSAR.COM – Pilkada Makassar 2020 mendatang diprediksi masih akan menyuguhkan wajah lama. Tanding ulang Moh Ramdhan Pomanto (Danny) versus Munafri Arifuddin (Appi) tetap menjadi menu tunggal.
Prediksi ini mencuat dalam serial ngopi: ngobrol politik bertema Menakar Peluang Kandidat Pilwalkot Makassar 2020 yang digelar Komunitas Wartawan Politik Sulsel di Warkop 212 Toddopuli, Minggu (1/12/2019).
“Peluangnya sangat besar head to head kembali antara Danny versus Appi. Danny masih sangat berambisi kembali menjadi walikota, begitupun Appi juga belum kapok bertarung meski kemarin kalah. Dan akan menjadi bunuh diri politik kalau salah satu dari dua calon ini tidak sampai maju dalam pilwalkot kali ini,” kata pengamat politik Unhas, Dr Sawedi Muhammad.
Menurutnya, kehadiran bakal-bakal calon lainnya hanya sebagai penggembira semata. Hanya sebagai ajang sosialisasi dini untuk kepentingan Pileg 2024, atau sekedar mencari gengsi pernah menjadi bakal calon walikota.
Direktur Eksekutif PT General Survei Indonesia, Herman Lilo memiliki pandangan serupa. Menurut hasil risetnya, hanya ada tiga bakal calon yang patut diperhitungkan. Sementara nama-nama bakal calon lainnya memiliki tingkat elektoral yang teramat rendah.
“Berdasarkan hasil riset kami 8-18 November kemarin, elektabilitas Danny Pomanto sudah turun ke angka 32,4 persen. Posisi kedua, Appi 25 persen, posisi ketiga Deng Ical (Syamsu Rizal MI) 14,3 persen, dan semua calon lainnya di bawah 5 persen,” kata Lilo.
Dia menjelaskan, Deng Ical lemah dari sisi finansial sehingga akan kesulitan merebut rekomendasi partai politik sebagai tiket maju di pilwalkot. Posisi paling tepat bagi Ical hanyalah menggandeng calon yang memiliki modal finansial besar, yakni Appi.
“Danny-Ical sangat tidak mungkin kembali berpaket, karena konflik personal antar mereka. Berbeda dengan dengan potensi paket Appi-Ical karena dua orang ini memang masih memiliki komunikasi yang baik,” tambah Lilo usai diskusi.
Tak jauh berbeda, Direktur Eksekutif Nurani Strategic, Dr Nurmal Idrus menilai peluang head to head di Pilwakot sangat mungkin terjadi.
“Melihat komunikasi partai politik hari ini, potensi head to head di Pilwalkot Makassar sangat besar. Tapi belum tentu Danny versus Appi, bisa saja Appi versus yang lain,” tegas Nurmal usai diskusi.
Sementara pengamat politik dari Unismuh Makassar, Dr Abdi juga menilai peluang head to head di Makassar sangat terbuka lebar. Pasalnya hanya ada dua bakal calon yang memiliki modal yang cukup untuk menguasai medan politik Kota Makassar.
“Modal kecerdasan, modal opini publik, modal kekuatan finansial, dan modal kekuatan birokrasi sangat menentukan dalam pilkada. Dan yang memiki seluruh modal itu hanya ada calon,” imbuhnya.