HERALDMAKASSAR.com – Pameran buku terbesar di dunia, “Big Bad Wolf” akan hadir pertama kali di Kota Makassar, pada 29 November hingga 9 Desember 2019.
Bazar tersebut akan diselenggarakan di Gedung Celebes Convention Center (CCC) dan tidak dipungut biaya masuk gedung dari jam 8.00 hingga 24.00 serta memberikan diskon mulai dari 60 hingga 80 persen untuk semua buku intenasional.
Presiden Direktur Bazar Buku Big Bad Wolf Indonesla, Uli Silalahi mengatakan pameran buku diskon ini diadakan untuk meningkatkan minat baca pada anak sejak dini. Adanya akses buku berkualitas dengan harga terjangkau diharap bisa membuat minat baca di Indonesia membaik.
“Misi utama adanya Bazar Buku Big Bad Wolf ini adalah untuk meningkatkan minat baca dan mencerdaskan bangsa. Membaca adalah jendela dunia, berbagai informasi dapat diperoleh dengan membaca, banyak membaca berarti banyak membuka cakrawala pengetahuan,” kata Uli saat jumpa pers di Hotel Arthama, Rabu 20 November.
Dia menuturkan buku-buku yang dibawa Big Bad Wolf Makassar tersedia bagi semua usia dan kalangan. Berbagai genre buku dapat ditemukan dalam bazar buku ini, mulai dari seni, budaya, novel, fiksi, romance, sastra, graphic novel, bisnis, arsitektur, memasak, fashion, dan lainnya.
“Terdapat 17Judul buku ajaib, 15 judulnya berbahasa Inggris dan 2 berbahasa Indonesia yaitu Edisi Ayo Solat-Alif untuk laki-laki dan Sofia untuk perempuan, buku ini mengajarkan anak-anak bagaimana cara berwudhu dan tatacara shalat lima waktu yang hanya bisa didapatkan secara eksklusif di Bazar Buku Big Bad Wolf Indonesia,” ungkapnya.
Selain itu, kata Uli Silalahi, melalui program sosial ini, Bazar Buku Big Bad Wolf mengajak para pengunjung yang hadir untuk menyebarkan kegembiraan membaca buku untuk sesame serta saudara-saudara kita yang berada di pelosok tanah air dengan cara mendonasnkan buku-buku yang mereka beli di korner Red Readerhood.
“Buku-buku ini akan disalurkan kepada masyarakat Indonesia yang membutuhkan. Bazar Buku Big Bad Wolf bersama dengan Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan Abri dan TNI Polri (FKPPI). Program ini telah berhasil menyebarkan buku kepelosok Indonesia, seperti ke paud-paud, masyarakat sekitar Danau Toba, dan pulau-pulau kecil di Sulawesi,” jelas dia.