Beranda Politik Dominasi Peluang Menang, Tomy Satria Harus Maksimalkan Semua Potensi

Dominasi Peluang Menang, Tomy Satria Harus Maksimalkan Semua Potensi

Wakil Bupati Bulukumba, Tomy Satria

HERALDMAKASSAR.com – Wakil Bupati Bulukumba, Tomy Satria Yulianto berpeluang melenggang mulus di Pilkada Bulukumba tahun 2020 mendatang, apalagi Bupati petahana AM Sukri A Sappewali tidak lagi ikut berkontestasi pada pesta politik lokal lima tahunan sekali itu.

Peluang dominasi Tomy Satria sangat ditentukan dengan pemetaan awal faktor keuntungan. Apalagi sejauh ini, dia dinilai aktif melakukan komunikasi langsung dengan masyarakat Bulukumba.

Direktur lembaga survei dan konsultan politik Nurani Strategic, Nurmal yang diminta analisanya mengatakan, langkah Tomy Satria membidik 01 adalah langkah yang sangat tepat. Dalam posisi 02 dia kini menjadi petahana karena Bupati Bulukumba tak bisa ikut lagi.

“Tentu dengan posisi petahana, Tomy punya kans menang lebih besar dibanding figur lainnya. Menurut saya, dia harus memaksimalkan semua potensi kemenangannya. Caranya dengan melakukan pemetaan awal mengenai semua faktor keunggulan dia dalam posisi petahaha seperti bekas timnya di Pilkada lalu, orang-orang yang mendapat keuntungan dari posisi sebagai 02 dan bahkan para ASN yang loyal kepadanya,” kata Nurmal saat dikonfirmasi, Kamis (5/9/2019).

Dia melanjutkan, hingga masa penetapan calon tahun depan, dia harus terus memanfaatkan popularitasnya sebagai petahana untuk menciptakan image di mata pemilih sebagai calon yang kuat dan disukai pemilih.

Menurutnya dengan waktu yang tersisah jelang Pilkada, sangat memungkinkan untuk meningkatkan peluang keterpilihan Plt Ketua DPD NasDem Bulukumba ini.

“Dia sudah punya popularitas yang tinggi. Tugasnya sekarang adalah bagaimana ia meningkatkan terus tingkat kesukaan pemilih dan juga nanti keterpilihannya,” tandas Nurmal.

Sementara itu, pengamat politik dari Universitas Muhammadiyah Makassar, Andi Luhur Pryanto mengatakan, Tomy Satria memang memiliki rekam jejak politik yang cemerlang. Sejak bertarung pada Pileg 2014 lalu, dia berhasil lolos ke parlemen dan langsung dipercayakan sebagai Wakil Ketua DPRD Bulukumba.

Tidak hanya itu saja, pada tahun 2015, Tomy yang berpasangan mendampingi AM Sukri A Sppewali memenangkan pertarung politik di Bulukumba.

“Perjalanan politik Tomy memang paling cemerlang. tiba-tiba menjadi Wakil Ketua DPRD dan kemudian langsung terpilih jadi Wakil Bupati. Banyak politisi ulung bertahun-tahun tidak sampai di posisi itu,” ungkap Luhur.

Dia tidak menepis, bahwa saat ini Tomy Satria banyak diuntungkan bisa bertarung pada Pilkada 2020 mendatang. “Sebagai Wakil Bupati dia dapat panggung, podium dan corong, dan dia manfaatkan betul itu,” ungkapnya.

Dikatakan Luhur, untuk memperkuat kemenangan, Tomy Satria memang perlu kehati-hatian dalam menentukan pasangan yang akan dia gandeng. Menurut Luhur, menggandeng calon wakil yang diendorse AM Sukri A Sappewali cenderung bisa memperkuat peluang kemenangan Tomy Satria.

“Sangat menentukan siapa yang diendorse pak Bupati. Kecuali ada kompromi menggabungkan kekuatan. Mungkin bisa solid dan tidak terpecah. Termasuk itu kekuatan berokrasi dan kekuatan yang ada sekarang ini,” ungkap dia.

Diungkapkan pula, fanatisme geopolitik sangat kuat di Bulukumba, sehingga ini juga menjadi tantangan bagi Tomy. Apalagi dengan fanatisme geopolitik itu berefek pada tidak adanya calon yang mendominasi.

Tantangan selanjutnya, lantaran wakil bupati di beberapa kontestasi sangat sulit mengklaim keberhasilan kepemimpinan. Serta akses politik dan hubungan dengan partai sangat terbatas, lantaran yang menjadi pembina partai politik adalah Bupati.

“Wakil itu juga sangat terbatas hubungannya dengan birokrasi,” ungkap dia.

Tomy Satria yang dikonfirmasi terpisah soal persiapan bertarung di Pilkada Bulukumba, disisi lain masih berstatus sebagai Wakil Bupati dengan kegiatan-kegiatan pemerintahan mengatakan, Ini memang menjadi salah satu seni managemen waktu.

“Dilain sisi saya mencurahkan perhatian pada penyelenggaraan pemerintahan sesuai dengan kewenangan. Bahkan jika Bupati tidak berada ditempat, saya diminta untuk menghandle agar roda pemerintahan terus berjalan,” ungkap dia.

“Dilain sisi saya juga mulai mempersiapkan diri menghadapi Pilkada yang tentu juga menuntut perhatian terkait waktu dan tenaga.
Namun selama ini semua berjalan dengan baik. Saya semaksimal mungkin tidak mencampurkan urusan pemerintahan dengan kepentingan pilkada ditahun 2020,” tandasnya. (*)