Beranda Olahraga Insiden Senjata Api di Madura, Ini Pernyataan Resmi PSM Makassar

Insiden Senjata Api di Madura, Ini Pernyataan Resmi PSM Makassar

Munafri Arifuddin. (ist)

HERALDMAKASSAR.COM – Manajemen PSM Makassar menanggapi kabar yang beredar terkait insiden senjata api di Stadion Gelora Ratu Pamelingan Pamekasan Madura, pada leg kedua Semifinal Piala Indonesia, Minggu 7 Juli 2019.

Insiden itu melibatkan salah satu personel keamanan PSM Makassar, saudara M dan terjadi saat pelemparan bench pemain PSM Makassar oleh oknum suporter Madura United.

Berikut pernyataan resmi PSM Makassar melalui CEO Munafri Arifuddin:

1. PSM Makassar menyesalkan terjadinya insiden tersebut dan meminta semua pihak untuk bersepakat bahwa insiden tersebut tidak boleh terjadi lagi dimanapun berada.

2. Manajemen PSM Makassar meluruskan kabar yang beredar bahwa ada insiden penodongan atau mengacungkan senjata api. Yang sebenarnya terjadi tidak demikian. Saat beberapa oknum suporter Madura United melempari bench PSM Makassar, saudara M langsung bereaksi, mencegah pelemparan tersebut. Serta memberi isyarat kepada oknum suporter untuk berhenti melakukan pelemparan. Saat itulah terlihat saudara M memiliki senjata api di pinggangnya.

3. Pihak PSM dan Panpel Madura United sepakat membawa insiden ini ke pihak kepolisian, dalam hal ini Polres Pamekasan. Masalah inipun sudah selesai di pihak kepolisian dan antara manajemen PSM Makassar dengan Madura United sudah tidak ada apa-apa.

4. Saudara M adalah personel aktif kepolisian yang ditugaskan untuk mendampingi tim PSM Makassar saat menjalani pertandingan di luar Makassar.

5. Dalam setiap tugas mendampingi PSM Makassar saat pertandingan tandang, saudara M selalu berkomunikasi dengan Panitia Pelaksana Pertandingan setempat. Memperkenalkan diri sebagai pengamanan internal klub. Sehingga sudah terjalin komunikasi dan kesepahaman dengan Panpel setempat.

6. Berhubung masalah ini sudah selesai di tingkat kepolisian, manajemen PSM dan Madura United, kami berharap agar masalah ini tidak lagi menjadi pertanyaan publik.