HERALDMAKASSAR — Prof. HM Nurdin Abdullah (NA) menceritakan masa kecilnya kepada 200 anak jalanan yang mengikuti pesantren kilat di Gedung Kartini, Makassar, Selasa (28/5). Cerita sebagai seorang anak kecil yang memiliki semangat belajar dan bercita-cita membahagiakan orang tua.
Gubernur mengatakan, melihat para anak-anak dan remaja ini sedang mengikuti pesantren kilat. Ia bernostalgia dan teringat puluhan tahun lalu saat dirinya berada pada usia tersebut.
“Saya teringat 50 tahun lalu, sama dengan Pak Gubernur. Dulu juga belajar, walaupun bukan di jalan, sama-sama belajar,” kata Nurdin Abdullah.
NA memotivasi mereka bahwa, usia mereka yang masih anak-anak dan remaja adalah waktu terbaik untuk memperbaiki etika dan ahlak.
“Masa kecil waktunya memperbaiki ahlak dan etika. Ini yang akan membawa anak-anak ku menjadi orang baik,” sebutnya.
NA selanjutnya, bercerita masa kecilnya, yang harus berjalan untuk ke sekolah sejauh lima kilo meter.
“Pak Gubernur tidak langsung jadi gubernur. Masa kecilnya juga sama, jalan kaki pulang pergi lima kilo. Dulu cita-citanya satu, bahagiakan orang tua,” tuturnya.
Untuk itu, NA meminta mereka untuk tidak lagi di jalan namun harus tetap semangat belajar.
“Dulu juga waktu kecil, lihat orang peminta-minta juga rasanya enak tidak pergi sekolah,” ujarnya.
NA menekankan agar mereka belajar dengan baik. Agar ilmu yang ada menjadi bekal mereka kelak. Pesantren kilat ini, sebutnya, tidak berarti apa-apa tanpa kesungguhan dan ketekunan.
Lanjutnya, Pemerintah juga menyiapkan anggaran, jika mereka ingin bersekolah. “Kita ada data, kita perjuangkan, tamat SMA kita lanjutkan ke Perguruan tinggi,” ungkapnya.
Pada kesempatan ini Nurdin melayani mereka untuk berfoto satu persatu, juga memberikan uang saku ke para anak jalanan.(*)