HERALDMAKASSAR.com – Sejak dulu, sejumlah titik di kecamatan di Kota Makassar mengalami kekurangan air bersih akibat distribusi dari PDAM yang kurang untuk dikonsumsi oleh masyarakat.
Kebutuhan dasar manusia merupakan sumber air yang jelas, dan itu harus difasilitasi oleh pemerintah.
“Di kecamatan biringkanaya, tallo dan manggala yang paling parah untuk sekarang ini. Setelah saya survei di daerah tersebut itu hampir 20 tahun tidak bisa menikmati air bersih,” ujar Ketua asosiasi Sarana Penyedia Air Minum (SPAM) Sulsel, Husni Mubarak dalam konferensi persnya, Sabtu (18/5/2019).
Dari sekian presentase yang dikemukakan oleh PDAM kota Makassar, kata Husni, baru sekitar 60 persen yang bisa terlayani dengan baik terkait pemenuhan air bersih.
“Memang di PDAM itu sudah garis zona merah disana, ada juga di daerah antang, bukit baruga, tallo lebih parah lagi bahkan di BTP itu sangat kekurangan air bersih,” jelasnya.
Bahkan, masyarakat mengeluhkan pelayanan PDAM yang kurang maksimal dan hanya digilir per dua hari, kadang ada pipa tapi tidak ada airnya sama sekali.
“Di daerah biringkanayya kebawah itu sama sekali tidak memenuhi kebutuhan masyarakat untuk mendapatkan air bersih,” ungkapnya.
Tidak hanya itu, beberapa hari terakhir, menurut Husni, kebanyakan air dari PDAM terlihat keruh dan tidak layak dikonsumsi oleh masyarakat.
“Di rujab Gubernur saja itu airnya keruh bahkan berbau kemudian berwarna kecoklatan,” kata dia.
Dia berharap, masalah kebutuhan air bersih di Kota Makassar ini harus diselesaikan dengan serius dengan bersama-sama mencari solusi antara pihak pemerintah daerah dan asosiasi SPAM.
“Jadi kami minta masalah ini jangan cuma PDAM saja, mari sama menyelesaikan ini dengan pemerintah daerah dan asosiasi SPAM,” tukasnya.
