HERALDMAKASSAR.COM – Beragam cara merawat dan menjaga alam di muka bumi. Tujuannya agar tetap lestari di tengah perubahan iklim.
Salah satunya, menghijaukan kawasan pesisir pantai dengan menanam pohon Mangrove.
Masih dalam suasana peringati Hari Bumi yang dirangkai dengan milad Yayasan Hadji Kalla.
Lembaga sosial Kalla Group yang mengelola penyaluran dalam bentuk bantuan langsung, dan program Corporate Social Responsibility (CSR).
Bersama sejumlah komunitas di kota Makassar melakukan aksi penanaman 15.000 pohon Mangrove, di pesisir kampung nelayan Untia, Kecamatan Biringkanaya, Sabtu 27 April 2019.
Manager Human and Environment Yayasan Hadji Kalla, Abdul Hakim mengaku, usai berkonsultasi dengan berbagai pihak. Baik itu pemerintah, lembaga pendidikan, masyarakat dan komunitas terkait hari Bumi.
“Aksi penanaman 15.000 pohon Mangrove di pesisir kampung nelayan Untia adalah, pilihan yang tepat. Hal ini juga merupakan bagian dari upaya merawat bumi untuk anak dan cucu kita kelak,” kata Abdul Hakim Sabtu (27/4/2019).
Sementara itu, ditengah maraknya isu pengelolaan sumber daya alam. Termasuk yang banyak disoroti oleh penggiat lingkungan, termasuk pengelolaan pesisir dan laut. Dan minimnya ruang terbuka hijau (RTH).
Kepala Dinas Pengelolan Lingkungan Hidup (DPLH) Provinsi Sulawesi Selatan, Andi Hasbi Nur mengatakan, penyaluran CSR lembaga sosial
milik Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Sudah sangat tepat dengan situasi dan kondisi kota Makassar yang baru memiliki 10 persen cakupan ruang terbuka hijau (RTH) dari luas wilayahnya.
“Belum lagi di lokasi kampung nelayan Untia ini sangat cocok untuk pengembangan sektor pariwisata. Karena daya dukung hasil laut, dan adanya space untuk penanaman Mangrove,” jelas Andi Hasbi Nur.
Ketua Forum Komunitas Hijau Makassar, A Yusran menyambut baik upaya green open space oleh Yayasan Hadji Kalla yang melakukan penanaman 15.000 pohon Mangrove di kampung Nelayan Untia.
“Pesisir pantai dan laut yang kaya akan sumber daya
perikanan dan biodiversitas tinggi. Jika dioptimalkan tata kelolanya, pastinya bisa mendorong kemandirian lokal dan kesejahteraan masyarakat. Baik itu sektor pariwisata dan sektor lainnya di wilayah Untia,”katanya. (*)