Beranda Makassar ARA Akan Usulkan Naikkan Insentif RT/RW dan Tenaga Kontrak

ARA Akan Usulkan Naikkan Insentif RT/RW dan Tenaga Kontrak

Ketua DPC Demokrat Makassar, Adi Rasyid Ali

HERALDMAKASSAR.com – Koordinator Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kota Makassar Adi Rasyid Ali menegaskan akan memperjuangkan kenaikan intensif RT-RW, pegawai honorer dan petugas kebersihan.

Untuk pemandi jenasah, guru mengaji dan imam masjid,  selain kenaikan honor juga akan diusulkan anggaran melaksanakan ibadah umroh,

‘’Ini yang akan menjadi fokus saya sebagai wakil rakyat dari Fraksi Partai Demokrat, memperjuangkan kenaikan insentif RT-RW tahun pembahasan 2019 menjadi minimal Rp 1,5 juta,” jelas Adi Rasyid Ali, Selasa (16/4/2019).

Menurut ARA, yang mengisi hari tenang degan berzikir dan tadarrus bersama warga dan kader Demokrat di kediamannya, intensif RT-RW dengan 9 indikatornya juga akan dilakukan secara transparan.

‘’Sembilan indikator itu perlu direvisi dengan indikator yang lebih jelas dan terukur agar ke depannya tidak dijadikan alat politik,” kata ARA.

Selain itu, ARA, begitu ayah tiga anak ini disapa juga akan mengusulkan kenaikan honor pemandi jenasah, penyapu jalan, pegawai honorer, guru mengaji, imam masjid, dan petugas kebersihan.

Petugas kebersihan saat ini hanya menerima Rp 2,2 juta. Rinciannya, Rp 1,2 juta tunjangan operasional dan Rp 850 ribu gaji  pokok. Namun yang diterima setiap bulan sisa Rp 2,050 juta setelah dipotong Rp 150 ribu.

Petugas kebersihan yang tersebar di 15 kecamatan terdiri dari penyapu jalan, driver viar, mobil tangkasa dan mobil tongkang masing-masing 3 crea, 1 sopir dan dua kernet. Selain itu ada pasukan khusus drainase, pemangkas pohon dan pemotong rumput. Jumlah setiap kecamatan sekitar 200-an orang.

Tidak hanya itu. Pegawai kontra juga harus diperjelas statusnya.

Khusus untuk pemandi jenasah imam masjid dan guru mengaji selain pengusulan kenaikan honor, Adi Rasyid Ali yang menjabat sebagai Koordinator Badan Anggaran DPRD Makassar akan memperjuangkan anggaran umroh.

‘’Pemandi jenasah, imam masjid dan guru mengaji kita upayakan agar bisa melaksanakan ibadah umroh. Karena jumlahnya banyak, tentu dilakukan dengan cara bergilir,” jelasnya